Berita Kesehatan
5 Khasiat Madu yang Terbukti Secara Klinis : Manis, Tapi Tak Memicu Lonjakan Gula Darah
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa madu mengandung berbagai macam nutrisi hingga bisa membantu dalam proses pengobatan keluhan kesehatan
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Siapa sih yang tak suka madu? Rasa manis alaminya bisa dimanfaatkan untuk berbagai tambahan makanan. Selain lezat, madu juga memiliki berbagai khasiat bagi kesehatan.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa madu mengandung berbagai macam nutrisi hingga bisa membantu dalam proses pengobatan keluhan kesehatan tertentu. Semisal untuk membantu mengobati keluhan infeksi saluran pernapasan atas, hingga membantu menyehatkan usus.
Terkait hal itu, berikut ini adalah berbagai khasiat madu dalam melindungi kesehatan.
5 khasiat madu bagi kesehatan
1. Madu dapat membantu mengobati infeksi saluran pernapasan atas
Dalam sebuah makalah di jurnal BMJ Evidence-Based Medicine, peneliti Universitas Oxford melihat 14 penelitian yang diterbitkan sebelumnya terkait dengan efektivitas madu untuk menghilangkan gejala infeksi saluran pernapasan atas.
Mereka menemukan bahwa dibandingkan dengan perawatan biasa (seperti obat bebas dan antibiotik), madu dapat berfungsi sebagai alternatif antibiotik yang murah.
Penulis penelitian menyimpulkan bahwa uji coba terkontrol lebih lanjut diperlukan. Tetapi analisis itu didorong oleh kekhawatiran atas resistensi antimikroba, yang sebagian terkait dengan pemberian antibiotik yang berlebihan untuk infeksi saluran pernapasan atas.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah menyebut resistensi antibiotik sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling mendesak di dunia, dan studi 2017 lainnya menemukan bahwa madu mungkin memegang kuncinya.
Ilmuwan Universitas Illinois di Chicago menemukan bahwa senyawa antimikroba yang dibuat oleh lebah madu dapat menjadi dasar untuk antibiotik baru.
2. Madu dapat membantu melawan sindrom metabolik
Sebuah makalah tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients mengulas efek perlindungan madu untuk sindrom metabolik (MetS), sekelompok faktor risiko spesifik yang ditemukan pada sepertiga orang dewasa AS.
Untuk didiagnosis dengan MetS, Anda harus memiliki setidaknya tiga dari lima kondisi: lingkar pinggang yang besar (lebih dari 35 inci untuk wanita dan lebih dari 40 inci untuk pria); tekanan darah tinggi; tingkat trigliserida berbahaya yang tinggi dalam darah; kolesterol HDL "baik" rendah; dan gula darah tinggi.
Dalam makalah tersebut, para peneliti memaparkan alasan mengapa madu dapat membantu memperbaiki kondisi ini.
Pertama, madu memiliki indeks glikemik rendah, sehingga tidak memicu lonjakan gula darah dan kadar insulin, dan membantu meningkatkan sensitivitas insulin.
Madu juga telah terbukti mencegah penambahan berat badan yang berlebihan dan meningkatkan metabolisme lipid dengan mengurangi trigliserida serta kolesterol total dan kolesterol LDL "jahat", sambil meningkatkan HDL "baik".
Sifat antioksidan madu juga membantu mengurangi stres oksidatif, salah satu mekanisme utama dalam MetS.
Singkatnya, stres oksidatif adalah ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas yang merusak sel dan kemampuan tubuh untuk melawan efek berbahayanya. Untuk alasan ini, para peneliti menyimpulkan bahwa ada potensi kuat madu untuk diintegrasikan ke dalam pengelolaan MetS, baik secara preventif maupun terapeutik.
3. Madu dapat membantu mencegah pengerasan arteri
Makalah terbaru lainnya tentang manfaat madu mengeksplorasi kemampuannya untuk memerangi pengerasan arteri, penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Diterbitkan pada tahun 2019, juga dalam jurnal Nutrients, penulis menunjukkan bahwa madu mengandung lebih dari 180 zat — termasuk gula alami serta sejumlah besar vitamin, mineral, dan fitokimia.
Para peneliti menyimpulkan bahwa senyawa antioksidan dan anti-inflamasi dalam madu, selain kemampuannya untuk melawan stres oksidatif, adalah faktor kunci yang bertanggung jawab atas manfaat perlindungannya.
Penelitian yang lebih lama menunjukkan bahwa mengonsumsi madu antioksidan tinggi memang meningkatkan kadar antioksidan darah, dan mengganti gula olahan dengan madu dapat membantu meningkatkan pertahanan antioksidan pada orang dewasa yang sehat.
4. Madu dapat menjaga kesehatan usus
Sebuah tinjauan tentang penggunaan madu yang diterbitkan dalam jurnal Integrative Medicine Insights, menyatakan bahwa madu memiliki sifat prebiotik.
Prebiotik membantu memfermentasi bakteri menguntungkan di usus, termasuk bifidobacteria dan lactobacilli.
Pergeseran ini telah dikaitkan dengan fungsi kekebalan yang lebih kuat dan peningkatan kesejahteraan mental.
Para peneliti juga mencatat aktivitas anti-virus madu.
5. Madu kaya nutrisi
Selain gula alami dan antioksidan, madu mengandung beberapa nutrisi.
Misalnya, meskipun jumlahnya kecil per porsi, 31 mineral telah ditemukan dalam madu—termasuk semua mineral utama, seperti fosfor, kalsium, kalium, dan magnesium.
Madu juga mengandung sekitar 600 senyawa volatil yang dianggap berkontribusi terhadap potensi efek biomedisnya.
Singkatnya, madu tidak akan memasok nutrisi dalam persentase besar dalam diet Anda, tetapi tentu saja bukan kalori kosong; dan para peneliti masih mempelajari manfaat fungsional dari riasan kompleksnya. (*/Health/CDC/NBI)