Varian Omicron 5 Kali Lebih Menular Daripada Delta, Pakar UGM : Bisa Terjadi Reinfeksi Covid-19

Berdasarkan hasil dari penelitian yang sudah ada, kecepatan penularan varian Omicron 5 kali lebih menular daripada Delta, Alpha dan varian sebelumnya.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
covid19.go.id
Ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pandemi virus corona memang belum selesai.

Bahkan, di varian Omicron , virus Sars-CoV-2 itu bisa kembali menginfeksi tubuh manusia yang pernah kena Covid-19 sebelumnya.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), dr Gunadi SpBA PhD mengatakan, kecepatan penularan varian Omicron lima kali lebih menular daripada Delta, Alpha dan varian sebelumnya.

Angka tersebut merupakan hasil dari penelitian yang sudah ada.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun sudah memperingatkan bahwa Omicron memiliki tingkat penyebaran lebih tinggi daripada varian sebelumnya.

Baca juga: Cara Membedakan Gejala Omicron dengan Flu Musiman, Jangan Keliru!

“Tetap waspada tetapi jangan berlebihan. Ini harus menjadi perhatian karena ada kemungkinan Omicron akan mereinfeksi terhadap mereka yang sudah vaksin full dosis, apalagi mereka yang rentan, lansia, manula, anak-anak dan mereka yang tidak vaksin," katanya, Selasa (8/2/2022).

Hal ini berkaitan erat dengan sifat Omicron yang bisa immune escape atau mengelabui imunitas.

Artinya, virus tetap bisa menerobos ke dalam tubuh yang sudah memiliki imunitas baik dari hasil vaksinasi Covid-19 maupun menjadi penyintas.

Karakteristik tersebut patut diwaspadai dan menjadi faktor utama varian Omicron menguasai lebih cepat penyebarannya di Indonesia.

“Untuk mencapai jumlah kasus yang sama, varian Delta perlu berminggu-minggu, sementara varian Omicron dalam hitungan hari. Sehingga mendekati benar jika kemungkinan puncak prediksi akan terjadi di akhir Februari sampai pertengahan Maret," ucapnya.

Sama dengan varian sebelumnya, varian Omicron muncul di Indonesia berasal dari luar negeri. 

Baca juga: Gejala Omicron Pada Bayi, Anak, Dewasa dan Lansia, Adakah Perbedaannya?

Meski begitu, sudah tidak relevan lagi membahasnya dan yang terpenting bagaimana seluruh komponen bangsa menyikapi fenomena transmisi lokal yang sedemikian cepat menyebar saat ini.

Diduga, sebagian besar pasien Covid-19 yang terpapar Omicron pada umumnya tidak bergejala (OTG).

“Tanpa disadari sudah terkena, tidak melakukan testing dan tracing, dan biasanya tidak ketahuan kalau dirinya membawa virus. Untuk Indonesia saat ini kecepatan penularan sudah dipastikan dari transmisi lokal," terangnya.

Maka dari itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan tingginya kasus aktif Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.

Meski tidak seganas varian delta, tetap saja varian jenis baru ini dapat memberikan risiko pada mereka yang rentan, manula, lansia, anak-anak, pasien dengan komorbid dan mereka yang tidak mendapatkan vaksin karena alasan kesehatan. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved