Berita Pendidikan Hari Ini

Kebijakan Pembelajaran Kerap Berubah, Pihak Sekolah di Gunungkidul Mengaku Sudah Terbiasa

sekolah di Kabupaten Gunungkidul kembali menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas 50 persen. Padahal, penerapan PTM 100 persen

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
dok.istimewa
ilustrasi berita pendidikan 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - sekolah di Kabupaten Gunungkidul kembali menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas 50 persen.

Padahal, penerapan PTM 100 persen pun belum lama berjalan.

Kepala SMPN 2 Wonosari , Arif Maryanto juga mengakui bahwa masa penerapan PTM 100 persen juga terbilang singkat.

"Baru sebulan ini diterapkan 100 persen, mulainya Januari lalu," tutur Arif ditemui pada Selasa (08/02/2022).

Baca juga: Penjelasan Perwakilan Pemilik Toko di Malioboro yang Sewakan Lorong Rp 2 Juta per Meter Pada PKL

Dampak PTM 100 persen belum sepenuhnya dirasakan, kini aturan kembali berubah merespon peningkatan kasus Covid-19.

Aturan terbaru meminta pihak sekolah harus kembali menerapkan PTM Terbatas 50 persen.

Menurut Arif, kebijakan yang kerap berubah membuat pihaknya harus bergerak cepat mengikuti.

Alhasil, kini ia mengakui jadi terbiasa dengan berbagai manuver aturan tersebut.

"Karena sudah biasa dibolak-balik (kebijakannya), jadi tidak ada masalah," katanya.

Arif pun mengakui bahwa pihaknya bersama sekolah lain juga menyiapkan prosedur PTM menyesuaikan dengan situasi Covid-19.

Artinya bisa menambah atau mengurangi kapasitas sesuai perkembangan kasus.

Salah satu prosedur yang disiapkan adalah meminta pelajar untuk mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) jika ada salah satu anggota keluarganya yang baru kembali dari perjalanan luar daerah.

Tujuannya untuk meminimalisir potensi penularan di lingkungan sekolah.

Baca juga: Sekolah di Gunungkidul Mulai Terapkan PTM Terbatas 50 Persen

"Kami liburkan selama 3 hari jika ada pelajar yang demikian, sebab kami tidak ingin pelajar lainnya terdampak," ujar Arif.

Tak jauh berbeda, Kepala SD Mulo Baru, Wiji Utomo juga mengatakan tidak ada masalah dengan kebijakan baru dari Disdik. Pihaknya pun dengan segera bisa langsung mengikuti.

Sebab pihaknya sudah menerapkan PTM Terbatas 50 persen dengan model bagi sesi dalam sehari. Sebab jumlah pelajar yang banyak tak sebanding dengan kapasitas ruang terbatas di sana.

"Jadi saat PTM penuh 100 persen kemarin, kami tetap bagi dua sesi menjadi pagi dan siang hari," jelas Wiji. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved