Berita Kecelakaan Imogiri: Saksi Sebut Bus Oleng dalam Kecepatan Tinggi dan Hantam Tebing Bukit Bego

Petugas telah memeriksa beberapa saksi di lokasi kecelakaan bus di Imogiri. salah satu saksi di lokasi menceritakan detik-detik bus kecelakaan

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
Tribunjogja.com | Miftahul Huda
Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Polres Bantul telah melakukan olah TKP pada Senin (7/2/2022) didukung tim TAA Korlantas Polri dan TAA Ditlantas Polda DIY. 


Evakuasi
Satu jam lebih tim evakuasi bekerja keras untuk mengangkat bangkai bus nahas itu.

Proses evakuasi dimulai sekitar pukul 18.00, sampai pukul 19.30 WIB, petugas derek belum berhasil mengangkatnya.
Seorang petugas derek yang bersedia dimintai keterangan, Heru Susanto mengatakan, proses evakuasi cukup lancar.

Hanya saja memang membutuhkan waktu, sebab bus tersangkut di dinding tebing.

"Tidak ada kendala, Alhamdulillah lancar. Ini sudah mau selesai," katanya, Minggu malam.
Ada dua mobil derek yang disiapkan untuk mengevakuasi bus. "Tadi kami angkat bagian belakang dulu terus digeser. Begitu sudah naik, bagian depan kami angkat," ujarnya.

Kondisi bus memang rusak parah, terutama bagian depan kendaraan itu hancur.
Butuh waktu sekitar empat jam sampai akhirnya bus sanggup dievakuasi secara penuh.

Selanjutnya bangkai kendaraan bakal diidentifikasi aparat kepolisian untuk mengungkap penyebab kecelakaan maut ini. 

Investigasi petugas

Polres Bantul dibantu oleh tim Traffic Accident Analysis (TAA) Korlantas Polri dan TAA Ditlantas Polda DIY. Selain itu, polisi juga akan meminta keterangan ahli dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan pemegang merk yakni Mercedes Benz serta pemilik bus.

"Bagaimanapun yang tahu tentang mekanikal di mobil itu adalah pihak KBM atau pemegang merk, tentunya Mercedes Benz. Kami periksa untuk pengecekan kondisi (di TKP), termasuk cek kendaraan apakah ada pengeraman dan sebagainya. Tentunya pihak Mercy sebagai pemilik merek yang mengetahui apakah memang semuanya berfungsi atau tidak," kata Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, Senin (7/2/2022).

Sejumlah pengendara saat tertahan selama beberapa waktu ketika pihak kepolisian melakukan olah TKP sekitar Bukit Bego, Wukirsari, Imogiri, Bantul selama polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan menggunakan alat traffic accident analysis (TAA), Senin (7/2/2022). (Tribunjogja/Almurfi Syofyan)
Ihsan menyatakan, pihaknya akan melakukan simulasi dengan mobil yang sama. Langkah ini untuk membuktikan kelayakan mobil atau bus yang digunakan untuk berwisata tersebut.

"Termasuk dari pemilik bus juga kami periksa. Pemiliknya rutin tidak memeriksakan kendaraannya. Termasuk di mana ia memeriksakan kendaraanya, karena (bus) Mercy, berarti harus di bengkel Mercy juga, tidak boleh di bengkel mobil lain," tuturnya.

Sampai saat ini pihaknya belum menentukan pihak yang dijadikan tersangka.

Adapun segala upaya yang dilakukan saat ini adalah bagian untuk menetapkan dua alat bukti, sehingga dapat menetapkan tersangka dan penyebab kecelakaan yang terjadi di Bukit Bego, Wukirsari, Imogiri, Bantul tersebut.

Keterangan saksi

Jajaran kepolisian melakukan olah TKP dan menandai bekas gesekan ban bus pariwisata maut yang mengalami kecelakaan tunggal di Bukit Bego, Imogiri, Bantul, Senin (7/2/2022). (TRIBUN JOGJA / ALMURFI SYOFYAN)
Sejauh ini, pihak kepolisian sudah memeriksa tiga orang saksi.

Saat kejadian tiga saksi tersebut berada di sekitar TKP.

Dari hasil pemeriksaan keterangan saksi, ketiganya memaparkan kejadian yang serupa, yakni bus melaju tak terkendali di jalan turunan dari arah timur ke barat.

Karena di depan bus itu ada truk engkel membawa muatan pasir yang berjalan pelan, kemudian bus banting setir ke kanan dan menabrak tebing.

Sebelum terjadi kecelakaan, para saksi tidak mendengar suara rem maupun klakson dari bus.

(hda/ais/aka/mur)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved