Era Baru Malioboro Yogyakarta Tanpa Pedagang Kaki Lima

penampakan kawasan Malioboro Yogyakarta kini berbeda. Jauh dari hari-hari sebelumnya, yang paling mencolok adalah lapak pedagang kaki lima (PKL).

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
MG 1/Muhammad Irfan Habibi
Para PKL tampak mengemasi barang dagangan di kawasan Malioboro, Kamis (3/2/2022) pagi. 

Penampakan kawasan Malioboro Yogyakarta kini berbeda. Jauh dari hari-hari sebelumnya, yang paling mencolok adalah lapak pedagang kaki lima (PKL), Kamis (3/2/2022) , pukul 09.00, di Malioboro Yogyakarta tidak tampak aktivitas pedagang kaki lima (PKL).

Penampakan kawasan Malioboro Yogyakarta, Sabtu (5/2/2022) pagi
Penampakan kawasan Malioboro Yogyakarta, Sabtu (5/2/2022) pagi (IST)

Beberapa gerobak milik PKL masih tampak tersusun di beberapa titik.

Sejak Senin (1/2/2022), PKL tidak lagi diperbolehkan berjualan di pedestrian Malioboro.

Mereka secara bertahap pindah ke Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2.

Di beberapa lokasi, semisal depan Pasar Sore dan Kepatihan, terpasang pagar yang diberi gantungan kertas.

Kertas tersebut bertuliskan “Dilarang berjualan di sini. Sesuai Surat Edaran Nomor 430/1131/SEDisbud/2022 tentang Pelaksanaan Penataan Kawasan Khusus Pedestrian di Jalan Malioboro dan Jalan Margo Mulyo.”

Pagar di Malioboro yang digantungi kertas bertuliskan kalimat peringatan, Kamis (3/2/2022) pagi.
Pagar di Malioboro yang digantungi kertas bertuliskan kalimat peringatan, Kamis (3/2/2022) pagi. (MG 1/Muhammad Irfan Habibi)

Pagar di Malioboro yang digantungi kertas bertuliskan kalimat peringatan, Kamis (3/2/2022).

Hari itu, Malioboro Yogyakarta pun benar-benar terlihat jauh berbeda ketimbang sebelumnya.

Tidak lagi ada aktivitas perekonomian di sepanjang lorong pertokoan sisi kiri maupun kanan jalan.

Para pengunjung tampak menikmati suasana nan lengang.

Ada yang berjalan-jalan, ada yang sekadar duduk-duduk santai.

Di sudut lain, beberapa PKL masih sibuk mengemasi barang dagangan.

Simpang Jalan Perwakilan Kawasan Malioboro Yogyakarta
Simpang Jalan Perwakilan Kawasan Malioboro Yogyakarta (IST)

Mereka membungkusi dagangan, kemudian meletakkannya di gerobak dorong.

Mereka bersiap pindah ke Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2.

Para PKL tampak mengemasi barang dagangan di kawasan Malioboro, Kamis (3/2/2022).

Pemandangan berbeda tampak di Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2.

Pedagang oleh-oleh yang berjualan di lantai 3 Teras Malioboro 1, Jumat (4/2/2022)
Pedagang oleh-oleh yang berjualan di lantai 3 Teras Malioboro 1, Jumat (4/2/2022) (Tribunjogja.com/Yuwantoro Winduajie)

Di dua tempat relokasi tersebut, para PKL masih sibuk menata dagangan di lapak kendati sudah ada yang menjajakannya.

Buyung Guji, PKL di Teras Malioboro 1, mengaku baru saja memindahkan dagangan dan mulai berdagang pada Jumat (4/2/2022).

Ia merasa tidak begitu yakin akan ramai pembeli ketika berjualan di Teras Malioboro 1.

"Biasanya, saya berjualan di pinggir jalan, yang banyak orang lewat dan beli," ucapnya.

Lain hal, Abdi Nurwanto, PKL di Teras Malioboro 2, menggantung harapan Teras Malioboro 2 bakal ramai didatangi pembeli.

"Semoga bisa lebih ramai daripada ketika berjualan di pedestrian Malioboro," katanya.

Sisa waktu proses relokasi PKL Malioboro cuma tiga hari.

Apabila sampai Senin (7/2/2022) nanti barang dagangan di Malioboro tidak dibereskan, personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan menertibkan secara paksa.

"Selasa (8/2/2022), tidak boleh ada gerobak di pedestrian Malioboro. Kalau masih ada, akan kami bawa," kata Kasatpol PP DIY, Noviar Rahmad, Jumat (4/2/2022).

Ia menjelaskan, sejauh ini, proses relokasi PKL berjalan cukup kondusif.

Noviar menyebut, masih ada sekitar 30 gerobak yang belum dipindah oleh para pemilik dari pedestrian Malioboro.

Ketua Paguyuban Pelmani PKL Malioboro, Slamet Santoso, merespons soal masih ada beberapa gerobak yang ditinggal oleh pemilik.

Ia memastikan bahwa gerobak tersebut bukanlah milik anggota Paguyuban Pelmani PKL Malioboro.

"Anggota kami mengikuti prosedur. Sudah berjalan kondusif," pungkasnya. (MG 1/Muhammad Irfan Habibi, Tribun Jogja/Miftahul Huda)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved