Pimpinan ISIS Abu Ibrahim Al-Hashemi Al-Quraishi Ledakan Diri Saat Diserang Pasukan Khusus AS
Al-Quraishi yang mendapatkan serangan dari pasukan khusus AS kemudian memilih untuk meledakan diri yang akhirnya membuatnya tewas.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, AMMAN - Pimpinan ISIS Abu Ibrahim Al-Hashemi Al-Quraishi memilih untuk meledakan diri saat pasukan AS menyerang bangunan di Atmeh, Provinsi Idlib, Suriah yang dijadikan sebagai tempat tinggal bersama keluarganya.
Al-Quraishi yang mendapatkan serangan dari pasukan khusus AS kemudian memilih untuk meledakan diri yang akhirnya membuatnya tewas.
Tak hanya membuat Al-Quraishi tewas, aksi bom bunuh diri yang dilakukan tersebut juga membuat keluarganya tewas, termasuk dua istrinya, dan seorang anak di lantai tiga.
Ajudan Quraishi berserta istrinya dan seorang anak di lantai dua juga tewas setelah terjadi baku tembak dengan pasukan AS.
Dua milisi ISIS juga tewas setelah menembaki helikopter AS.
Kabar mengenai tewasnya Al-Quraishi ini disampaikan langsung oleh Presiden AS Joe Biden pada Kamis (3/2/2022).
Melansir Reuters, Quraishi memimpin kelompok teror tersebut sejak pendiri ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi tewas pada 2019.
Baghdadi juga tewas karena meledakkan dirinya saat diserang pasukan AS.
Serangan pasukan AS tersebut dilancarkan pasukan khusus AS di Atmeh, Provinsi Idlib, Suriah, pada Kamis (3/2/2022) dini hari waktu setempat seperti yang dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com.
Baca juga: ISIS Dilaporkan Menyerah Setelah Sandera 700 Anak sebagai Tameng untuk Serang Penjara di Suriah
"Berkat pasukan kami yang pemberani, pemimpin teroris yang mengerikan ini tak ada lagi," kata Biden di Gedung Putih sebagaimana dilansir Reuters.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Quraishi menggunakan bangunan tersebut dan keluarganya di lantai satu sebagai tameng. Situasi tersebut menyulitkan operasi pasukan AS.
Sementara itu, kelompok penyelamat sukarela yang beroperasi di wilayah Suriah yang dikuasai pemberontak, White Helmets, melaporkan bahwa setidaknya 13 orang tewas, termasuk empat wanita.
Pejabat AS tidak dapat menjelaskan perbedaan jumlah korban versi Washington dengan White Helmets.
Reuters melaporkan, kematian Quraishi bakal menjadi pukulan lain bagi bagi kelompok ISIS yang sudah melemah.
Sejak ISIS dikalahkan di Irak dan Suriah beberapa tahun lalu, kelompok tersebut semakin melemah meski masih melancarkan sejumlah serangan sporadis.
Sejak menggantikan Baghdadi dalam tampuk kepemimpinan ISIS, keberadaan Quraishi berada dalam bayang-bayang.
Dia sempat terluka dan kehilangan satu kaki akibat serangan udara AS pada 2015, kata pejabat AS. (*)