Berita Pendidikan Hari Ini
Imbas Covid-19, Dua SMP di Sleman Kembali Terapkan PJJ
Dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kapanewon Depok, Sleman terpaksa memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ).
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kapanewon Depok, Sleman terpaksa memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ).
Hal ini imbas dari temuan pasien positif Covid-19 di lingkup sekolah.
Sampai saat ini, tracing atau penelusuran kontak erat dari kasus tersebut masih berjalan.
Kepala Bidang Pembinaan SMP, Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Dwiwarni Yuliastuti menceritakan, kejadian ini bermula dari satu tenaga tata usaha (TU) di SMP N 2 Depok dinyatakan konfirmasi positif Covid-19 .
Kemudian dilakukan tracing terhadap puluhan guru dan karyawan.
Baca juga: PTM Diturunkan 50 Persen, Siswa SMPN 2 Sleman : Sekarang Sepi
Hasilnya, ada dua guru di SMP N 2 Depok terpapar.
Satu di antara guru yang positif Covid-19 tersebut, teridentifikasi mengajar juga di SMP N 5 Depok.
"Nah di dua sekolah ini kami lakukan tracing dan pembelajarannya PJJ (pembelajaran jarak jauh)," kata Dwiwarni, dihubungi Jumat (4/2/2022).
Ia mengungkapkan, tracing atau penelusuran untuk menghentikan laju penularan segera dilakukan di SMP N 5 Depok.
Jumlah pasti yang ditracing, Ia mengaku tidak hafal.
Tetapi yang jelas, tracing menyasar guru maupun siswa yang sempat diajar guru konfirmasi positif Covid-19 tersebut.
"Kemarin kami tanya jumlahnya berapa (yang ditracing), belum tahu, masih dilakukan identifikasi," kata dia.
Baca juga: Resmi, PTM di Sleman Diturunkan Jadi 50 Persen Mulai Rabu 2 Februari 2022
Kepala SMPN 2 Depok, Supriyana saat dihubungi bercerita, tenaga tata usaha di SMPN 2 Depok terkonfirmasi positif covid-19 pada Sabtu (29/1/2022) lalu.
Kemudian, pada Senin (31/1/2022) oleh petugas Puskesmas Depok II dilakukan tracing atau penelusuran terhadap guru, karyawan, termasuk 5 mahasiswa yang sedang magang di sekolah.
Total tracing berjumlah 29 orang.