Berita Pendidikan Hari Ini

Pemkab Bantul Berencana Mengurangi Intensitas Pembelajaran Tatap Muka di Wilayahnya

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul baru akan merencanakan strategi pembelajaran tatap muka (PTM) . Namun demikian, dipastikan PTM tetap berlangsung

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Yuwantoro Winduajie
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul baru akan merencanakan strategi pembelajaran tatap muka (PTM) .

Namun demikian, dipastikan PTM tetap berlangsung meski intensitasnya dikurangi.

Sementara jika ada klaster di lingkup sekolah, maka sekolah tersebut akan ditutup sementara.

"Sekolah-sekolah yang terpapar Covid-19, menjadi klaster Covid-19, kita tutup sementara. Sekolahan yang lain dikurangi intensitasnya," ungkap Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, Kamis (3/2/2022).

Baca juga: Antisipasi Antraks di Wilayah Perbatasan, 1.000 Hewan Ternak 4 Kecamatan Klaten Ini Bakal Divaksin

Untuk saat ini penularan Covid-19 di lingkup sekolah hanya terjadi di SMAN 2 Bantul, di mana kewenangannya berada di tingkat provinsi.

Halim menyatakan bahwa sampai saat ini pihaknya belum mendapat laporan adanya paparan Covid-19 di tingkat SD SMP yang lingkupnya berada di bawah pemerintah kabupaten.

"Ada 1 orang saja, itupun terpapar karena tertular ayahnya. Hanya ada 1 kasus SD, SMP nol kasus," imbuhnya.

Dengan begitu Halim menekankan bahwa belum diperlukan satu kebijakan untuk menghentikan PTM secara keseluruhan.

Pihaknya akan menggelar rapat untuk membahas aturan yang akan diberlakukan selama kasus Covid-19 mengalami peningkatan.

"Akan kita rapatkan, tapi prinsipnya kita tidak menghentikan tatap muka sama sekali, paling nanti akan kita kurangi intensitasnya," tandasnya.

Sementara dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, kasus positif Covid-19  per Rabu (2/2/2022) sudah mencapai 109 orang. Dengan penambahan 36 orang di mana di hari sebelumnya di angka 75 orang.

Pada Rabu tersebut juga dilaporkan ada 2 orang yang dinyatakan sembuh.

"Sampai hari ini yang terpapar Covid-19 itu rata-rata tanpa gejala. Sehingga tidak diperlukan penanganan khusus cukup isolasi mandiri di rumah, insyaallah seminggu sembuh," tuturnya.  

Baca juga: Pemda DIY Siap Aktifkan 3.000 Ruang isolasi yang Tersebar di Lima Kabupaten/Kota

Bupati juga menyatakan bahwa rata-rata yang terpapar Covid-19 adalah mereka yang sudah divaksin. Sehingga kebanyakan yang terpapar adalah orang tanpa gejala (OTG).

"Kenapa tidak bergejala? Ada kemungkinan sudah divaksin. Sehingga imunitasnya tinggi, dan paparan Covid-19 yang baru ini probable atau diduga Omicron," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved