Berita Bantul Hari Ini

BOR RSLKC di atas 50 Persen Setelah Masuknya Belasan Pasien Covid-19 dari SMAN 2 Bantul

Meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Bantul juga berdampak pada meningkatnya bed occupancy rate atau BOR di Rumah Sakit Lapangan Khusus

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Bantul juga berdampak pada meningkatnya bed occupancy rate atau BOR di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 ( RSLKC ), Bambanglipuro, Kabupaten Bantul.

Saat ini BOR di rumah sakit tersebut sudah di atas 50 persen.

Kepala Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19, Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, dr. Tarsisius Glory mengatakan bed di RSLKC pada Rabu (2/2/2022) pagi hanya diisi 20 pasien namun menjelang siang masuk 21 pasien baru, sehingga total yang sudah terisi ada 41 pasien.

Baca juga: BEM Nusantara DIY Gelar Aksi Damai di Tugu Pal Putih untuk Kecam Kejahatan Jalanan

Dengan demikian, BOR di RSLKC sudah diatas 50 persen dari kapasitas total 80 tempat tidur.

"Rabu masuk 21 pasien positif Covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 16 pasien merupakan siswa SMAN 2 Bantul, dan lainnya dari masyarakat umum," ungkapnya, Kamis (3/2/2022).

Menurutnya 21 pasien baru tersebut yang masuk memiliki gejala, mulai dari batuk, pilek, badan terasa linu-linu hingga susah untuk telan atau tenggorokan terasa sakit.

"Yang paling dominan merasakan sakit pada bagian tenggorokan. Kalau demam justru tidak dirasakan oleh pasien," imbuhnya.

Dengan melonjaknya jumlah pasien Covid-19, Glory telah berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan Bantul agar dapat mengaktifkan kembali shelter kabupaten. Selama ini shelter kabupaten dalam posisi standby pasca menurunnya kasus Covid-19 varian Delta.

"Saya sudah komunikasi dengan Pak Kepala Dinas Kesehatan dan rencananya selter kabupaten akan kembali diaktifkan untuk mengantisipasi melonjaknya BOR di RSLKC yang merupakan rumah sakit yang menyangga RS rujukan Covid-19," ujarnya.
 
Dengan adanya selter kabupaten, ia berharap pasien yang kondisi tubuhnya membaik dapat dipindah ke shelter kabupaten setelah sebelumnya mendapat perawatan di RSLKC. Dengan demikian, RSLKC tetap dapat menyediakan tempat tidur untuk pasien yang membutuhkan perawatan intensif di RSLKC.

"Alurnya perawatan pasien bagi yang OTG bisa menjalani perawatan dengan isolasi mandiri atau di selter kabupaten, kemudian pasien yang bergejala bisa dirawat di RSLKC dan jika butuh perawatan lebih lengkap akan dirujuk ke RS rujukan Covid-19 seperti RSPS Bantul, RS PKU Muhammadiyah Bantul atau RS Hardjolukito," urainya.

Baca juga: Lintasan Atletik di Stadion Tridadi Sleman Bakal Dibangun Berstandar Internasional 

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja mengaku pihaknya sudah bersiap untuk mengaktifkan kembali empat selter milik kabupaten secara bertahap. Pembukaan ini akan melihat perkembangan dan kebutuhan di lapangan.

Adapun Kabupaten Bantul sendiri memiliki selter diantaranya selter Semaul, bekas rumah sakit Patmasuri, selter Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bangunharjo Sewon dan selter Niten.

"Ya nanti akan kita buka paling cepat minggu depan, pembukaan selter kabupaten akan bertahap," jelasnya.‎ (nto) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved