Berita Kota Yogya Hari Ini
Belum Mulai Berjualan, PKL Malioboro Kesulitan Menata Lapak di Tempat Relokasi
Aktivitas di kawasan Malioboro pada Selasa (1/2/2022) pagi agak berbeda dari biasanya. Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasanya sudah mulai berjualan
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Aktivitas di kawasan Malioboro pada Selasa (1/2/2022) pagi agak berbeda dari biasanya.
Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasanya sudah mulai berjualan justru tampak sibuk membongkar dagangannya.
Sebagian PKL mengepak dagangannya ke tempat berjualan baru.
Yakni Teras Malioboro 1 atau bekas Gedung Bioskop Indra dan Teras Malioboro 2 yang berada di eks Lahan Dinas Pariwisata DIY.
Pantauan Tribun Jogja di Teras Malioboro 2, lokasi itu berjubel dipadati pedagang pada pagi hari.
Kendati demikian, belum ada satupun dari mereka yang berjualan.
Baca juga: Sebanyak 21 Kalurahan di Sleman Jadi Zona Merah Covid-19
Para PKL masih sekadar melihat-lihat dan melakukan penyesuaian.
Salah satunya adalah Daldini. Wanita berusia 65 tahun tersebut menjadi salah satu dari 1.836 pedagang di kawasan Malioboro yang terdampak kebijakan relokasi.
Saat ditemui, Daldini tampak memboyong sejumlah rangkaian berbahan dasar besi dari gerobaknya.
Nantinya, bagian-bagian itu akan dirancang menjadi etalase untuk menjajakan produk dagangan.
Daldini masih tampak kebingungan untuk mengatur lapaknya. Terlebih area yang disiapkan pemerintah hanya memiliki luasan sekitar 1,2 meter persegi.
Otomatis produk dagangan yang bisa ditampilkan di etalase juga berkurang.
"Belum bisa jualan baru bisa siap-siap. Kalau saya belum tentu jualannya kapan yang penting tempatnya sudah siap dulu. Ini mau dilas untuk buat rangkaian," terangnya.
Sebelumnya, Daldini biasa menjajakan produk dagangannya di atas gerobak.
Adapun gerobak yang biasa dia pakai memiliki lebar sekitar 1,3 meter dan panjang 2 meter.