Berita Kota Yogya Hari Ini
Butuh Peran Serta Masyarakat untuk Tekan Tingginya Pembuangan Sampah di Kota Yogya
Polemik sampah Kota Yogyakarta seakan jadi problem klasik yang terus berlarut-larut, seiring dengan TPST Piyungan yang seringkali bermasalah.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Polemik sampah Kota Yogyakarta seakan jadi problem klasik yang terus berlarut-larut, seiring dengan TPST Piyungan yang seringkali bermasalah.
Bayangkan, jika dalam sehari saja tempat pembuangan di Bantul itu tutup, sekitar 300 ton sampah menumpuk di kota pelajar.
Wakil Wali Kota Yogyakarta , Heroe Poerwadi mengatakan, pemerintah tidak bisa seorang diri mengantipasi polemik itu.
Dalam artian, butuh peran serta dari warga masyarakat agar tidak serta merta melakukan pembuangan tanpa melalui proses pemilahan dan pengelolaan terlebih dahulu.
Baca juga: Tekan Pembuangan ke TPST Piyungan, Pemkot Yogyakarta Targetkan Tiap RW Punya Bank Sampah di 2022
"Kita sekarang mencoba sebanyak mungkin supaya sampah yang diproduksi rumah tangga, restoran, rumah makan dan sebagainya itu tidak semua langsung dibuang, tetapi bisa dimanfaatkan dulu," tambahnya, Minggu (30/1/2022).
Menurut Wawali, selaras dengan namanya, TPST Piyungan adalah murni tempat pembuangan, bukan pengelolaan.
Jadi, alangkah baiknya, sebelum terbuang ke sana, sampah bisa terpilah dari hulu, agar alokasinya pun dapat tereduksi.
Terlebih, sampah juga mempunyai nilai ekonomi.
Baca juga: Upaya Pengurangan Sampah di Kota Yogyakarta Baru Terealisasi 20 Persen
"Harapan kami masyarakat bisa membuat sampah menjadi pendapatan, meningkatkan perekonomian, dengan bersama-sama menggiatkan daur ulang," ungkap Heroe.
Karena itu, realisasi bank sampah berbasis RW pun digenjot sedemikian rupa pada 2022.
Kemudian, untuk mendorong keterlibatan warga dalam pengelolaan sampah mandiri, pihaknya siap memberikan penghargaan pada pihak-pihak yang berkontribusi besar untuk lingkungannya.
"Kita betul betul harus mengubah kebiasaan, tidak lagi membuang, tapi mengelola sampah. Ya, itu harus diubah agar sampah dikelola dengan baik," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )