Berita Bencana Alam

Bencana Alam : Analisis NASA soal Kekuatan Dahsyat Letusan Gunung Api Bawah Laut Tonga

Pemerintah Tonga memperkirakan lebih dari empat perlima penduduk mereka terdampak tsunami dan abu vulkanik dari letusan tersebut.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
HANDOUT via kompas.com
Cuplikan yang diambil dari rekaman satelit Himawari-8 Jepang dan dirilis oleh Institut Nasional Informasi dan Komunikasi (Jepang) pada 15 Januari 2022 menunjukkan letusan gunung berapi yang memicu tsunami di Tonga. - Letusannya begitu kuat hingga terdengar sebagai suara guntur yang keras di Fiji lebih dari 800 kilometer (500 mil) jauhnya 

TRIBUNJOGJA.COM - Letusan gunung api di Tonga yang memicu tsunami beberapa waktu lalu berkekuatan ratusan kali lebih besar ketimbang bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima, Jepang, pada Perang Dunia II.

Kesimpulan itu dibuat Badan Antariksa AS (NASA).

NASA menyebut letusan itu melenyapkan sebuah pulau vulkanis di kawasan utara ibu kota Tonga, Nuku'alofa.

Pemerintah Tonga memperkirakan lebih dari empat perlima penduduk mereka terdampak tsunami dan abu vulkanik dari letusan tersebut.

Hingga saat ini tiga orang dipastikan tewas akibat tsunami yang terjadi.

Baca juga: Peru Tetapkan Status Darurat Lingkungan, Tumpahan Minyak Kotori Perairan Pasca-erupsi Tonga

Baca juga: BERITA BENCANA ALAM : Update Terkini Korban Tsunami Akibat Letusan Gunung Bawah Laut di Tonga

Sebelum letusan, pulau vulkanis Hunga Tonga-Hunga Ha'apai adalah dua pulau terpisah yang menyatu dengan daratan baru yang terbentuk pada tahun 2015.

Menurut NASA, letusan gunung api itu begitu kuat sehingga semua daratan baru lenyap bersama dengan potongan besar dua pulau yang dulu terbentuk.

Meluasnya abu vulkanis, gas, dan partikel dari letusan saat ini menjadi tantangan besar yang harus ditanggulangi pemerintah Tonga.

Tidak lama setelah letusan dan tsunami, muncul kekhawatiran bahwa sumber air bersih tercemar abu vulkanis tebal sehingga bisa meningkatkan risiko penyakit seperti kolera dan diare.

Namun, otoritas lokal menyebut pengujian dalam beberapa hari terakhir memastikan bahwa air tanah dan air hujan aman untuk diminum.

Meski demikian, abu vulkanis halus dan emisi masih menimbulkan risiko kesehatan masyarakat.

Paparan terhadap keduanya berpotensi menyebabkan kesulitan bernapas, dampak buruk pada sistem kardiovaskular, serta membuat paru-paru, mata dan kulit iritasi.

Pemerintah Tonga belakangan mengatakan 62 orang di Mango, salah satu pulau yang paling parah terkena dampak, harus dipindahkan ke pulau terluar, Nomuka.

Tangkapan layar dari video yang merekam ombak tinggi menerjang wilayah pesisir dan menerjang beberapa rumah di Tonga. Sebuah gunung berapi bawah laut di Pasifik meletus dan memunculkan peringatan tsunami di beberapa negara, termasuk Tonga dan Selandia Baru pad aSabtu (15/1/2022).
Tangkapan layar dari video yang merekam ombak tinggi menerjang wilayah pesisir dan menerjang beberapa rumah di Tonga. Sebuah gunung berapi bawah laut di Pasifik meletus dan memunculkan peringatan tsunami di beberapa negara, termasuk Tonga dan Selandia Baru pad aSabtu (15/1/2022). ((TWITTER @sakakimoana))

Kelompok warga itu kehilangan rumah dan semua barang pribadi mereka.

Namun banyak dari penduduk tersebut berpontensi dipindahkan lagi ke pulau utama Tongatapu karena minimnya persediaan makanan dan persediaan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved