Update Covid 19 Indonesia
2 Orang Pasien Omicron di Indonesia Meninggal Dunia, Orang Berkomorbid Wajib Waspada
Orang dengan komorbid harus tetap mewaspadai Omicron. Sebab dua kasus Omicron di Indonesia dilaporkan meninggal dunia.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Rina Eviana
"Saat dilakukan diagnosa penyakit melalui rontgen, tes antigen, dan swab test PCR, pasien dinyatakan positif Covid-19. Karena kondisi pasien, dari IGD kemudian dirawat di ruang ICU isolasi untuk mendapatkan perawatan intensif," tulis RS Sari Asih Ciputat dalam keterangan tertulis mereka.
Baca juga: Pasien yang Diduga Meninggal akibat Varian Omicron Sempat Dirawat Intensif Dua Hari
"Pasien sudah meninggal di hari kedua perawatan ICU isolasi," jelas RS Sari Asih Ciputat.
Percepat vaksinasi
Untuk mengurangi risiko fatalitas akibat varian Omicron, pemerintah pun diminta untuk mempercepat vaksinasi, terutama untuk kelompok rentan dan lansia.
Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman pun mengatakan, pemerintah seharusnya mampu mengejar cakupan vaksinasi dosis kedua hingga 75 persen sebelum bulan ramadhan yang diperkirakan jatuh pada Mei 2022 untuk menekan angka penularan Covid-19.
"Jadi (vaksinasi) ini harus digenjot, bahkan melihatnya bukan hanya dari potensi puncak gelombang tiga Omicron, tapi juga antisipasi nanti menjelang puasa. Sebelum bulan ramadhan kejar cakupan dua dosis mencapai 75 persen minimal," ujar Dicky ketika dihubungi.
Adapun berdasarkan data terakhir Kemenkes, total cakupan vaksinasi dosis pertama untuk lansia mencapai 71,29 persen. Sementara, untuk lansia yang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua sebesar 46,41 persen dari target sebanyak 21.553.118.
Kemudian, untuk masyarakat rentan dan umum, total capaian vaksinasi dosis pertama sebanyak 72,16 persen dan vaksinasi dosis kedua sebesar 49,60 persen dari target 141.211.181 penduduk yang divaksinasi.
"Dan saat ini, itu ada kurang lebih 40 persen atau 30 persen masyarakat yang rawan (tertular Covid-19) karena belum divaksin, dan ini bicara vaksin dua dosis lengkap," tutur Dicky.
"Kemudian bicara soal lansia, itu kita masih 50 persen yang belum vaksin lengkap, apalagi bicara booster. Artinya harus dikejar, karena kalau tidak mereka akan jadi korban," kata Dicky.(*)