Berita Klaten Hari Ini
Jembatan Gantung Girpasang Bikin Kunjungan Wisatawan ke Lereng Gunung Merapi Klaten Membludak
Keberadaan Jembatan Gantung Girpasang di lereng Gunung Merapi Kabupaten Klaten, Jawa Tengah membuat kunjungan wisatawan ke destinasi wisata
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Keberadaan Jembatan Gantung Girpasang di lereng Gunung Merapi Kabupaten Klaten, Jawa Tengah membuat kunjungan wisatawan ke destinasi wisata itu semakin membludak.
Sebelum adanya jembatan yang menghubungan Dukuh Girpasang dengan Dukuh Ngringin itu, kunjungan wisatawan ke Desa Tegalmulyo hanya 300 wisatawan per hari.
Namun setelah jembatan itu dibangun, kunjungan meningkat tajam hingga 5.000 pengunjung per harinya.
"Alhamdulillah, memang sangat besar pengaruhnya, dulu kunjungan ke desa kami cuma sekitar 300 per hari, sekarang sampai sekitar 5.000 per hari," ujar Kepala Desa Tegalmulyo, Sutarno saat TribunJogja.com temui di desa itu, Kamis (20/1/2022).
Baca juga: Warga Tutup Akses Jalan ke TPST Piyungan, Dimungkinkan Penutupan Dilakukan Hingga Sabtu
Menurut dia, pihak desa saat ini malah kewalahan mencarikan lokasi parkir mobil bagi para pengunjung yang ingin berwisata ke Girpasang.
"Saat ini ada kantong-kantong parkir yang kita dan warga sediakan di Dukuh Ngringin, namun kalau kunjungan terus meningkat tentu kita harus cari lahan parkir baru," ulasnya.
Ia menjelaskan, jembatan gantung Girpasang itu juga dibatasi pengunjung yang bisa melintas di atasnya. Maksimal hanya bisa 40 orang saja yang melintas dalam waktu bersamaan.
"Kalau lebih dari jumlah yang ditentukan itu takutnya ada kejadian yang tidak diinginkan, jadi kita imbau pengunjung mematuhinya," jelasnya.
Sementara itu, Giyanto (41) tokoh masyarakat Dukuh Girpasang menyebut jika di Dukuh Girpasang hanya ada 34 jiwa warga yang tinggal disana. Jumlah itu tersebar dari 12 kepala keluarga (KK).
"Kami selaku warga Girpasang sangat bersyukur dengan adanya jembatan ini. Akses mobilitas warga bisa lebih cepat kalau ingin pergi keluar kampung," sebutnya.
Baca juga: Beberapa Wilayah di Kota Yogyakarta Sempat Banjir, BPBD Kerahkan Relawan KTB
Dulu, lanjut Giyanto, jika ada warga yang sakit saat malam hari atau hujan deras warga tidak berani bepergian dari Girpasang.
"Dulu kita harus menuruni dan menaiki 1.001 anak tangga, butuh waktu 30 menit berjalan kaki kalau ada warga yang mau keluar kampung. Sekarang jadi lebih mudah, hanya 5 menit sudah bisa menyeberang ke Dukuh Ngringin," katanya.
Ia pun berharap dengan adanya jembatan itu, kunjungan wisata ke Girpasang bisa semakin meningkat dan menggerakkan ekonomi warga kampungnya. (Mur)