Pemda DIY Minta 24 Ton Minyak Goreng ke Pusat untuk Gelar Operasi Pasar

Pemda DI Yogyakarta mengajukan permintaan 24 ton minyak goreng ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menggelar operasi pasar tahap kedua

TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda
Pedagang sembako di Pasar Beringharjo akui harga minyak masih belum turun, Kamis (28/10/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Daerah (Pemda) DI Yogyakarta mengajukan permintaan 24 ton minyak goreng ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menggelar operasi pasar tahap kedua.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Yanto Apriyanto menuturkan, giat operasi pasar masih diperlukan mengingat harga minyak goreng di wilayah ini belum stabil sejak akhir 2021.

Sebelumnya pada November tahun lalu, Disperindag DIY juga sempat menggelar operasi pasar dengan menyiapkan 2,4 ton minyak goreng. Adapaun tiap liter nya dijual seharga Rp 14 ribu.

Namun dari hasil evaluasi, langkah itu belum berdampak signifikan pada penurunan harga.

Sebab, kenaikan harga komoditas tersebut bukan disebabkan karena kelangkaan. Melainkan karena meroketnya harga jual minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO).

"Kalau untuk harga tidak terlalu mempemgaruhi dengan adanya operasi itu karena memang harga minyak CPO nya kan juga sedang tinggi. Ini kan nggak bisa serta merta turun," terang Yanto saat dihubungi, Selasa (18/1/2022).

Baca juga: Kuota Terbatas, Operasi Pasar Minyak Goreng di Kota Yogya Dipusatkan di Kemantren

Baca juga: Harga Minyak Goreng Terus Melejit, Warga Kota Yogyakarta Menjerit 

Yanto menjelaskan, saat ini harga minyak goreng di DIY berkisar antara Rp 18-19 ribu.

Kendati masih bersifat fluktuatif, Yanto memastikan bahwa ketersediaan komoditas tersebut masih mencukupi. Selain itu, untuk permintaan juga tak terganggu akibat kenaikan harga.

"Kalau operasi pasar Disperindag memang tidak mempengaruhi harga karena penyebabnya bukan karena kelangkaan. Tapi harga CPO nya yang tinggi. Nah ini dari kebijakan pusat akan ada subsidi minyak goreng ini," tandasnya.

Pihaknya berharap usulan permintaan puluhan ton minya goreng dapat terealisasi pekan ini supaya operasi pasar minyak goreng yang menjual Rp14 ribu per liter bisa segera digelar di seluruh kabupaten/kota se-DIY.

Harga itu sesuai penetapan oleh Kemendag.

Selain itu, Kemendag juga tengah menyiapkan 1,3 miliar ton minyak goreng untuk menangani masalah kenaikan harga ini.

"Kita masih menunggu. Kemarin sudah bersurat melalui Dirjen Perdagangan dalam Negeri untuk operasi pasar. Kami masih menunggu tindak lanjut dari surat itu tapi belum ada jawaban," paparnya. (Tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved