Berita Gunungkidul Hari Ini

Baru Pulang dari Luar Negeri, Satu Warga Gunungkidul Terpapar Covid-19

Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul melaporkan adanya kasus konfirmasi positif Covid-19 baru dari pelaku perjalanan. Namun kali ini

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
istimewa
Berita Update Covid-19 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul melaporkan adanya kasus konfirmasi positif Covid-19 baru dari pelaku perjalanan.

Namun kali ini warga yang terpapar berbeda dengan klaster di Playen.

Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty menyampaikan bahwa ada satu kasus konfirmasi positif baru pada Selasa (18/01/2022) ini.

Baca juga: Pemerintah Tiadakan Tenaga Honorer Pada Tahun 2023 Mendatang, Pemda DIY Tunggu Instruksi Resmi

"Ini pelaku perjalanan yang merupakan warga Wonosari, berbeda dengan sebelumnya (klaster Playen)," kata Dewi.

Ia mengungkapkan, warga yang bersangkutan baru kembali dari Luar Negeri.

Namun tidak dirinci asal negara hingga bagaimana akhirnya dinyatakan terpapar Covid-19.

Meski diketahui berasal dari Luar Negeri, Dewi menyampaikan sampel swab kasus baru ini tidak diperiksa lebih lanjut apakah ada potensi Omicron atau tidak.

Alasannya, sampel dinilai tak sesuai kriteria.

"(Sampel) tidak memenuhi syarat untuk diperiksa variannya," jelasnya.

Penambahan ini membuat Gunungkidul mencatatkan 7 kasus aktif.

Adapun total konfirmasi positif Covid-19 secara kumulatif mencapai 18.005 kasus.

Sebelumnya klaster dengan riwayat perjalanan luar daerah terdeteksi di Playen.

Sejauh ini, ada 5 orang yang dinyatakan positif Covid-19, seluruhnya satu keluarga.

"Ada 3 orang dari klaster ini yang dirawat di rumah sakit," ungkap Dewi.

Baca juga: Lansia Penerima Vaksin Primer AstraZeneca di Sleman Bisa Disuntik Pfizer untuk Booster Covid-19

Terpisah, Sekretaris Dinkes Gunungkidul Abdul Azis mengatakan 5 sampel swab dari satu keluarga di Playen ini sudah dikirimkan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Khususnya guna mengetahui jenis varian Covid-19 yang menulari.

Pemeriksaan menggunakan metode Whole Genome Sequencing (WGS).

Namun ia mengatakan butuh beberapa hari untuk mengetahui hasilnya, sehingga saat ini pihaknya masih menunggu.

"Sebab di Indonesia sendiri hanya ada sekitar 20 sampai 30 laboratorium yang mampu memeriksa secara WGS," jelas Azis. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved