Berita Gunungkidul Hari Ini
Polres Gunungkidul Sosialisasikan Tertib Berlalu Lintas untuk Tekan Angka Kecelakaan
Jajaran Satlantas Polres Gunungkidul belum lama ini melakukan sosialisasi tertib berlalu lintas. Program ini dilakukan sebagai upaya menekan angka
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Jajaran Satlantas Polres Gunungkidul belum lama ini melakukan sosialisasi tertib berlalu lintas.
Program ini dilakukan sebagai upaya menekan angka kasus kecelakaan (laka) yang terbilang masih tinggi.
Salah satu sasaran sosialisasi adalah pelajar di SMA Negeri 1 Wonosari.
Materi edukasi hingga pengecekan kelengkapan berkendara pun dilakukan.
Kanit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel), Satlantas Polres Gunungkidul, Ipda Nanang Wahyudianto mengatakan angka kasus kece;akaan banyak disumbang salah satunya dari remaja atau pelajar.
Baca juga: Pemda DIY Lakukan Mitigasi untuk Antisipasi Lonjakan Kasus Akibat Varian Omicron
"Itu sebabnya sosialisasi ini kami lakukan pada pelajar, apalagi pelajar juga mendominasi sekitar 60 persen pengguna jalan," jelas Nanang lewat keterangannya, Minggu (16/01/2022).
Ia mengatakan materi yang diberikan seperi tata cara, rambu-rambu, hingga bagaimana selalu berkonsentrasi saat berkendara. Pengecekan kelengkapan dilakukan saat pelajar akan keluar dari sekolah dengan kendaraannya.
Menurut Nanang, para pelajar sudah cukup menyadari pentingnya mematuhi tata tertib berkendara. Begitu juga dengan kelengkapannya, mulai dari surat-surat resmi, mengenakan helm standar, hingga kondisi kendaraan.
"Kami harap sosialisasi ini bisa membantu menekan angka kejadian laka di Gunungkidul," katanya.
Angka kasus kecelakaan di Gunungkidul terbilang meningkat pada 2021 lalu. Peningkatan ini pun juga terjadi pada angka korban meninggal dunia akibat kecelakaan.
Baca juga: Kualitas Udara Kota Yogyakarta Memburuk, Gerakan Bersepeda Diyakini Jadi Solusi
Kasat Lantas Polres Gunungkidul AKP Martinus Sakti menyampaikan pada 2021 pihaknya mencatat ada 78 korban meninggal dunia akibat laka. Sedangkan di 2020, tercatat 60 korban.
"Total ada 664 kasus laka di 2021 lalu, meningkat dibandingkan pada 2020 dengan 613 kasus laka," kata Martinus.
Ia menilai ada berbagai faktor penyebab masih tingginya kasus laka. Mulai dari kondisi kontur jalan hingga meningkatnya mobilitas masyarakat di jalan raya seiring dengan pelonggaran aktivitas kebijakan PPKM.
Martinus mengatakan sosialisasi keselamatan berlalulintas akan lebih digencarkan, salah satunya ke sekolah-sekolah. Termasuk pemasangan spanduk berisi kampanye keselamatan berkendara.
"Kerjasama dengan Dinas Perhubungan Gunungkidul juga dilakukan untuk mengecek kondisi kelayakan kendaraan, sehingga bisa menekan kasus laka," jelasnya. (alx)