Berita Sleman Hari Ini
Warga Sleman Diimbau Memilah Sampah Sebelum Dibuang
Pemilahan sampah dapat mengurangi ketergantungan Sleman membuang sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Piyungan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Ia mengatakan, membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap sampah tidaklah mudah.
Sebab, membutuhkan kebiasaan, perilaku dan tanggung jawab.
Mulai dari hal terkecil yaitu menggunakan kantong yang bisa dipakai berulang kali saat berbelanja kemudian memilah sampah, organik dan anorganik sebelum dibuang.
Pemilahan sampah ini menurutnya sangat penting.
Agar memudahkan petugas saat proses pengangkutan.
Selama ini, sampah organik maupun anorganik, mayoritas masih dicampur.
Padahal, jika proses pemilahan sampah berjalan maka sampah organik bisa dimanfaatkan.
"Misalnya, sampah organik bisa untuk budidaya maggot. Di beberapa TPS 3 R ini sudah mulai jalan. Maggot bisa digunakan untuk pakan ternak ataupun ikan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, DLH Sleman, Junaedi menyebut, volume sampah setiap tahun mengalami peningkatan sekitar 60 ton.
Baca juga: Dipenuhi Sampah, Pedagang Ingin Embung Serut di Gamping Sleman Dikelola Lebih Baik
Karenanya, pelbagai upaya terus dilakukan untuk mengurangi sampah.
Apalagi, Kabupaten Sleman pada tahun 2024 mendatang harus bisa mengurangi ketergantungan membuang sampah di TPST Piyungan .
Pihaknya mengajak masyarakat untuk mengurangi sampah.
Khususnya sampah plastik yang sulit diurai.
Misalnya dengan berbelanja menggunakan kantong yang dapat digunakan berulang kali.
Selain itu, menurut dia, tahun ini Dinas Lingkungan Hidup mulai menerjunkan TFL atau Tim Fasilitator Lapangan.
"Tim ini untuk membantu TPS 3 R yang tidak aktif agar dapat kembali beroperasi," kata dia.( Tribunjogja.com )