Kisah Awal Usaha Jadah Tempe Mbah Carik Kaliurang Sleman, Bermula Saran Istri Sri Sultan HB IX

Sudimah Wiro Sartono, pemilik Jadah Tempe Mbah Carik nan legendaris di kawasan Kaliurang, Kabupaten Sleman, tutup usia

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Iwan Al Khasni
IST
Jadah Tempe Mbah Carik Kaliurang Sleman 

“Tidak boleh diwaralabakan. Pesan itu disampaikan Mbah Ngadikem ke Mbah Wiro dan diteruskan ke generasi berikutnya.

Kalau orang lain ingin berjualan jadah tempe, keluarga wajib mengajarkan cara pembuatannya,” sambungnya.

Menurut Bejo, pesan Mbah Ngadikem tersebut bertujuan agar orang-orang di Kaliurang ikut merasakan rezeki pemberian Yang Maha Kuasa dari berjualan jadah tempe.

“Itulah kehebatan Mbah Ngadikem, simbah saya,” ucapnya.

Sekarang, Mbah Wiro sebagai generasi kedua Jadah Tempe Mbah Carik telah tiada.

Estafet usaha jadah tempe pun berlanjut ke anak dan cucu. Almarhumah Mbah Wiro meninggalkan empat anak, 12 cucu, serta delapan cicit.

Mbah Wiro dimakamkan di Makam Mayang Sekar, Kaliurang Timur, Kaliurang, Rabu siang. Pusaranya bersanding dengan makam mendiang suami. Para pelayat mengantarkan jenazahnya ke peristirahatan terakhir. (Ahmad Syarifudin)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved