Update Berita Gunung Merapi
Kubah Lava Gunung Merapi Terus Tumbuh, BPBD Klaten Rutin Pantau Warga di KRB III
Laju pertumbuhan kubah lava barat daya sebesar 5.700 m3/hari dan laju kubah lava tengah relatif tetap.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Kubah lava Gunung Merapi hingga saat ini dilaporkan terus tumbuh.
Masyarakat diimbau untuk terus waspada di daerah potensi bahaya.
Sedangkan bagi yang bermukim di luar daerah potensi bahaya agar tetap menjaga kesiapsiagaan akan bahaya erupsi Gunung Merapi .
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) Yogyakarta dalam keterangannya menyebut jika, kubah lava terus tumbuh, hingga per tanggal 7 Januari 2022.
Volume kubah lava barat daya sebesar 1.670.000 m3, dan kubah lava tengah sebesar 3.007.000 m3.
Adapun, laju pertumbuhan kubah lava barat daya sebesar 5.700 m3/hari dan laju kubah lava tengah relatif tetap.
Baca juga: Kubah Lava Gunung Merapi Terus Tumbuh, BPBD Kabupaten Magelang Beri Imbauan
Berdasarkan data volume kubah lava tersebut, telah dibuat model luncuran awan panas guguran sebagai salah satu bahan pembuatan peta potensi bahaya.
"Ancamannya ya guguran itu, dari kubah lava yang baru, mungkin juga awan panas dan banjir lahar dingin nantinya juga masih ada," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Klaten, Sri Winoto saat ditemui, Rabu (12/1/2022).
Menurut dia, untuk menyiapkan kesiapsiagaan warga yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi wilayah Klaten seperti Desa Balerante, Desa Sidorejo dan Desa Tegalmulyo pihaknya rutin mengunjungi warga di lereng Merapi itu.
Bahkan, dalam waktu dekat lanjut dia, pihaknya juga akan melakukan kontijensi Merapi untuk merefresh kesiapan warga dan para relawan dalam menghadapi potensi bencana Merapi .
"Kita kuatkan koordinasi dengan seluruh warga di KRB III dan lembaga terkait untuk kontijensi Merapi untuk merefresh kembali kesiapan kita dalam menghadapi bencana Merapi ," ucapnya.
Meski demikian, Winoto juga membeberkan jika kamera CCTV yang berada di posko induk Balerante mengalami kerusakan akibat disambar petir.
Akibatnya, untuk visual pihaknya juga mengalami sedikit kendala untuk memantau.
"Persiapan EWS (early warning system), sementara yang di 907 CCTV-nya rusak disambar petir, kami sudah koordinasi dengan provinsi untuk bisa dibantu jadi ya kita tunggu," jelasnya.
"Kita memang kesulitan pantauan visual karena sementara CCTV rusak. Kita saat ini mantau lewat frekuensi atau nada. Kerusakan sudah satu bulan terakhir," imbuhnya.
Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 12 Januari 2022: Keluarkan Guguran Lava Pijar 9 Kali 1,5 Km ke Barat Daya
Sementara itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Klaten , Indiarto mengatakan dengan terus tumbuhnya kubah lava Merapi maka pihaknya semakin intens dalam memantau situasi.
"Kita juga terus melakukan pemantauan dan mengambil data juga dari BPPTKG dan setiap perkembangan kita laporkan ke pimpinan BPBD ," ucapnya.
Menurutnya, setelah Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur erupsi beberapa waktu lalu, para relawan dan masyarakat di kawasan Merapi Klaten kembali menggiatkan ronda malam
"Pasca Semeru kemarin fokus ronda juga dikembalikan ke RT RW di wilayah 3 desa KRB III. Kita terus komunikasi dengan pimpinan perangkat desa dan tokoh masyarakat sana untuk mendapat update kondisi," paparnya.
Baru-baru ini, lanjut Indiarto, para relawan di internal BPBD Klaten juga telah melakukan simulasi manajemen barak pengungsian untuk menyiap sumber daya yang ada.
"Kemarin relawan juga sudah lakukan manajemen barak pengungsian dan ini bagian dari perhatian persiapan kita untuk menghadapi potensi erupsi," ujar dia. ( Tribunjogja.com )