Penularan Omicron Terbanyak dari Turki, Arab Saudi, Amerika, Uni Emirat Arab
menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat mewaspadai gelombang varian baru Omicron
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Dengan menengok kasus-kasus tersebut, menurutnya pemerintah telah membuat kebijakan yang tepat untuk memperketat pengaturan perjalanan dari luar negeri sejak periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Ini buktinya telah kembali membawa banyak masalah mengenai masalah omicron ini,” kata Luhut.
Langkah pengetatan pintu masuk juga akan tetap diberlakukan untuk mencegah penyebaran varian omicron di masyarakat. Meski kasus meningkat, menurut Menkomarinves jumlah kasus kematian akibat omicron tetap terjaga dengan baik. “Hanya satu kematian, selama bulan Januari ini di Jakarta.
Selain itu kasus konfirmasi di provinsi lainnya relatif terjaga dengan baik, meskipun terdapat sedikit kenaikan di Bali, Banten dan DIY,” ujarnya.
Vaksin Booster
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan Izin Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization - EUA) bagi lima vaksin Covid-19 untuk booster pada subyek dewasa berusia 18 tahun ke atas.
Lima jenis vaksin Covid-19 itu adalah Coronovac PT Biofarma, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Zifivax. Bagaimana efek samping Vaksin Booster tersebut?
1. Vaksin Coronavirus Covid-19 PT Biofarma
Vaksin ini untuk booster homolog yang akan diberikan sebanyak 1 dosis setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap untuk usia 18 tahun ke atas.
Berdasarkan pertimbangan dari hasil uji kini, keamanannya menunjukkan kejadian yang tidak diinginkan yang sering terjadi dan berhubungan dengan vaksin adalah reaksi lokal seperti nyeri tempat suntikan, kemerahan umumnya tingkat keparahannya grade 1-2
Imonugenisitas menunjukkan peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21 sampai 35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster ini pada subyek dewasa.
2. Vaksin Pfizer
Vaksin Pfizer juga untuk vaksin booster homolog. Diberikan 1 kali dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer untuk usia 18 tahun ke atas.
Data-data menunjukkan keamanan, kejadian tidak diinginkan sifatnya lokal umumnya adalah nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, demam dengan grade 1-2.
Imunogenisitas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan sebesar 3,3 kali.
