Berita Pendidikan Hari Ini
Tak Bisa Jaga Jarak, Sekolah di Kota Yogyakarta Memaksimalkan Ruang Kelas
Pembelajaran Tatap Muka di Kota Yogyakarta masih belum 100 persen. Kendati demikian, sekolah di Kota Yogyakarta sudah siap menerapkan PTM 100 persen.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pembelajaran Tatap Muka di Kota Yogyakarta masih belum 100 persen.
Kendati demikian, sekolah di Kota Yogyakarta sudah siap menerapkan PTM 100 persen.
Kepala SMPN 15 Yogyakarta, Siswanto mengatakan ketaatan siswa dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi kunci PTM 100 persen.
Sebab sekolah tidak bisa menerapkan jaga jarak satu meter.
Baca juga: Vaksinasi untuk Anak 6-11 Tahun Masih Bergulir, SD di Kota Yogya Belum Diizinkan PTM 100 Persen
"Kalau menerapkan jaga jarak, bisa-bisa siswa ada di luar kelas. Untuk PTM 100 persen ya kami mengatur ruangan saja. Ketaatan siswa menjadi kunci, mulai dari memakai masker, mencuci tangan, dan mengecek suhu," katanya, Senin (10/01/2022).
Ia belum bisa memastikan pelaksanaan PTM 100 persen, hanya saja pihaknya sudah siap.
Sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan pun sudah disiapkan, termasuk aplikasi PeduliLindungi.
"Kalau dari kesiapan, sekolah-sekolah sudah siap. Tetapi pelaksanaannya menunggu informasi lebih lanjut dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta," lanjutnya.
Terpisah, Kepala SMPN 5 Yogyakarta, Siti Arina Budiastuti menyebut saat saat ini pembelajaran masih 75 persen.
Kendati demikian, pihaknya siap jika PTM dilaksanakan 100 persen.
Sama seperti Siswanto, Arina juga menyebut ketaatan siswa menjadi kunci dalam penerapan PTM 100 persen.
Baca juga: DI Yogyakarta Mulai PTM 100 Persen, Sekolah Kesulitan Terapkan Pengaturan Jarak di Kelas
Keterbatasan ruang kelas menjadi hal yang diperhatikan.
"Saat ini kami memaksimalkan ruang kelas saja, duduknya berdua-dua tapi mejanya masing-masing. Kalau dulu kelas bisa untuk jalan-jalan, sekarang tidak bisa, karena kami maksimalkan. Siswa harus menaati prokes, nggak boleh lepas masker," ungkapnya.
Pihaknya juga masih belum membuka kantin untuk siswa.
Siswa harus membawa bekal masing-masing, sehingga tidak perlu datang ke kantin.
"Nanti kalau mau minum, izin ke guru, lalu minumnya di luar, jadi tidak kerumunan. Kami juga sudah menyampaikan ke orangtua terkait dengan bekal," pungkasnya. (*/Tribunjogja.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Tak-Bisa-Jaga-Jarak-Sekolah-di-Kota-Yogyakarta-Memaksimalkan-Ruang-Kelas.jpg)