Vaksinasi untuk Anak 6-11 Tahun Masih Bergulir, SD di Kota Yogya Belum Diizinkan PTM 100 Persen
Pasalnya, proses vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun di Kota Yogyakarta belum selesai atau masih bergulir.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengaku tak akan tergesa-gesa menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh, khususnya untuk jenjang Sekolah Dasar (SD).
Pasalnya, proses vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun di Kota Yogyakarta belum selesai atau masih bergulir.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menandaskan pihaknya baru meningkatkan kapasitas PTM di jenjang SD, saat seluruh siswa-siswi telah tervaksin.
Ia pun berharap, para murid maupun orangtua atau wali, memahami kebijakan tersebut demi kebaikan semua pihak.
"Jadi, SD baru mulai PTM dengan kapasitas 100 persen itu ketika semua muridnya sudah tervaksin. Kalau vaksinasi sudah selesai baru anak-anak SD bisa kembali sekolah," ujarnya, saat meninjau kegiatan PTM di MTS Negeri 1 Yogyakarta, di Giwangan, Senin (10/1/2022) pagi.
Hanya saja, ia menjelaskan, pihaknya pun sangat berhati-hati, serta tidak langsung menerapkan PTM secara penuh tanpa semacam simulasi terlebih dahulu.
Karena itu, ujar Heroe, peningkatan kapasitas PTM di jenjang SD bakal dilaksanakan dari 50 persen dan naik bertahap.
"Kita mulai dari 50 persen, kita biasakan dulu anak-anak ketika masuk lingkungan sekolah di masa pandemi. Kita kan harus membangun kebiasaan baru, agar anak-anak melaksanakan prokes dengan baik," cetusnya.
Sementara untuk jenjang SMP, Heroe menandaskan kini sudah bergulir PTM dengan kapasitas 75 persen.
Ia berujar, sebelumnya kapasitas maksimal yang ditetapkan Pemkot Yogyakarta adalah 25 persen.
Perlakuan berbeda diterapkan, karena siswa SMP dan MTS, semuanya telah tervaksin.
"Ini kan kita lihat dulu pelaksanannya, nanti dievaluasi setelah dua pekan. Jadi, tetap tidak langsung 100 persen, karena sekolah kan harus menambah fasilitas-fasilitasnya juga, untuk mendukung prokes," urainya. (*)