Berita Klaten Hari Ini

Melihat Embung Mranggen Klaten yang Ramai Didatangi Pengunjung untuk Mancing

Selain kaya ikan nila dan ikan gabus, Embung Mranggen juga berfungsi pengairan irigasi pertanian di sebagian desa di Kecamatan Ngawen dan Karangnongko

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Almurfi Syofyan
Sejumlah warga saat memancing di Umbul Mranggen, Jatinom, Klaten, Selasa (4/1/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Embung Mranggen yang berada di Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah telah dibangun sejak tahun 2017 lalu.

Embung tersebut merupakan satu dari beberapa objek wisata yang bakal dikembangkan di desa itu selain Umbul Kroman.

"Warga memang banyak yang memancing di daerah sana karena juga ada ikan-ikannya. Tapi tetap kita minta untuk hati-hati," ujar Kepala Desa Mranggen, Miseran saat Tribunjogja.com temui di kantornya, Selasa (4/1/2022).

Menurut Miseran, embung tersebut memiliki banyak ikan seperti ikan nila dan ikan gabus.

Baca juga: Umbul Kroman, Surga Tersembunyi di Mranggen Klaten Mulai Dikembangkan Jadi Destinasi Wisata Baru

Embung Mranggen, lanjut dia, merupakan pemerintah provinsi Jawa Tengah.

"Itu yang buat provinsi, itu luasnya hampir 2 ribu meter persegi dan dibangun tahun 2017. Fungsi utama dari embung itu adalah untuk observasi, menahan dan menampung air hujan," ucapnya.

Selain itu, kata dia, juga sebagai fungsi pengairan irigasi pertanian di sebagian desa di Kecamatan Ngawen dan Karangnongko.

"Sebagian lagi untuk irigasi pertanian tapi bukan untuk warga Mranggen, itu untuk warga kecamatan Ngawen dan Karangnongko karena kita berada diperbatasan," ucapnya.

Menurutnya, bagi warga Mranggen sendiri embung tersebut berfungsi untuk menahan air hujan.

Sebab, sebelum adanya embung setiap musim kemarau sering terjadi kekeringan air bersih.

"Tapi setelah ada embung ini manfaatnya bagi warga Mranggen juga banyak. Sebab pada bulan-bulan kemarau seperti Juni, Juli dan Agustus sumur-sumur warga itu sering kering tapi setelah adanya embung sekarang nggak pernah kering. Itu salah satu fungsi embung," katanya.

Baca juga: Satu-satunya di Indonesia, Umbul Ponggok Klaten Kembali Hadirkan Wahana Ponggok Walker

Ia meneruskan, Embung Mranggen itu memiliki kedalaman sekitar 7 meter sehingga sekeliling embung dipagari agar tak ada warga yang bisa masuk ke area embung.

"Ini masih milik provinsi belum diserahkan ke pemkab atau desa," tandasnya.

Sementara itu, Nurdin (36) seorang pemancing mengaku cukup sering memancing di sekitar embung tersebut.

Hal itu karena ikannya besar-besar dan suasana di sekitar embung cukup asri.

"Di sini suasananya asri dan ikannya juga banyak. Saya sering ke sini," kata dia. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved