Berita Kota Yogya Hari Ini
Fokus Selesaikan Anak 6-11 Tahun, Booster Vaksin di Kota Yogya Belum Digulirkan Waktu Dekat
Pemkot Yogyakarta belum bisa memastikan waktu penyuntikan booster vaksin Covid-19 bagi masyarakat umum.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pemkot Yogyakarta belum bisa memastikan waktu penyuntikan booster vaksin Covid-19 bagi masyarakat umum.
Sebagai informasi, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, pemberian imunisasi dosis ketiga tersebut, bisa digulirkan per 12 Januari 2022.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, hingga sejauh ini, pihaknya masih fokus menyelesaikan proses vaksinasi untuk anak-anak usia 6-11 tahun.
Pasalnya, bagaimanapun juga, masyarakat yang belum tervaksin tetap jadi prioritas.
Baca juga: Pemkot Yogya Lakukan Deteksi Dini Omicron, Tingkat Kecepatan Sebaran Jadi Indikator
"Booster akan kita lakukan kalau anak-anak sudah (selesai). Apalagi, kalau itu dilaksanakan berbarengan, nakses kita jelas kewalahan. Jadi, anak-anak yang belum tervaksin menjadi prioritas dulu," ungkapnya, Rabu (5/1/2022).
Terlebih, Pemkot Yogyakarta tengah mempersiapkan diri guna melangsungkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen, atau secara penuh, yang rencananya mulai digelar pertengahan Januari nanti.
Praktis, pelaksanaan proses vaksinasi anak pun harus diselesaikan secepatnya.
"Kita kan juga harus mengorganisasikan dulu, vaksinnya (jenis) apa, programnya apa. Sekarang, program anak 6-11 tahun dan dosis kedua yang prioritas," kata Heroe.
"Jadi, yang paling penting semuanya tervaksin dulu, ya, meskipun baru dosis pertama. Kita prioritaskan buat yang belum vaksin. Makanya, anak-anak 6-11 tahun kita lebih diprioritaskan, baru setelah itu booster," lanjutnya.
Walau begitu, Wakil Wali Kota Yogyakarta itu mengakui, pemberian booster untuk masyarakat memang diperlukan, khususnya di tengah ancaman varian baru corona, Omicron.
Baca juga: Peserta BIAS Kurang dari Dua Pekan Tidak Bisa Divaksin Covid-19, Pemkot Yogya Lakukan Pemilihan Data
Akan tetapi, menurutnya, beberapa profesi yang punya potensi tertular tinggi, tentu akan didahulukan.
"Ya, di kota saya rasa memamg booster ini jadi hal penting, terutama bagi kalangan guru, tenaga layanan publik, dan sebagainya, yang interaksinya tinggi. Kalau nakes, serta relawan kan sudah kita berikan booster," jelasnya.
Heroe menilai, prioritas booster setiap daerah memang berbeda-beda, seusai kepentingannya masing-masing.
Ia menegaskan, dari segi ketersediaan vaksin, pihaknya pun dalam kondisi siap untuk melaksanakan booster.
Tetapi, Pemkot tetap harus mengukur skala prioritasnya.
"Sebenarnya kapanpun kita siap. Kita kan masih punya beberapa vaksin, tinggal dibagi saja peruntukannya. Tapi, sejauh ini memang baru untuk anak 6-11 tahun dan dosis kedua. Kalau memang sudah diinstruksikan ada booster, tentu akan kita lakukan itu," terang Heroe. ( Tribunjogja.com )