Penjelasan Menkes soal Kondisi Terkini Pasien Omicron di Indonesia : Mayoritas Tidak Bergejala
"Dari 152 kasus omicron indonesia, setengahnya adalah tanpa gejala, setengahnya lagi sakit ringan," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan sebagian besar pasien Covid-19 Varian Omicron tidak bergejala dan bergejala ringan.
Dia menuturkan, Indonesia hingga saat ini memiliki 152 pasien Covid-19 Varian Omicron.
"Dari 152 kasus omicron indonesia, setengahnya adalah tanpa gejala, setengahnya lagi sakit ringan," kata Menkes Budi.
Baca juga: Update Terbaru Omicron di Indonesia, Hingga Senin Sudah Ada 152 Pasien, 6 Orang Transmisi Lokal
Baca juga: Ini Perintah Presiden Jokowi Kepada Jajarannya untuk Cegah Meluasnya Varian Omicron
Artinya, pasien-pasien Varian Omicron tersebut tidak membutuhkan bantuan oksigen, karena memiliki saturasi oksigen di atas 90 persen.
Menurut dia, sebanyak 23 persen atau 34 pasien Varian Omicron sudah dinyatakan sembuh dan kembali ke rumah.
"Jadi sampai sekarang tidak ada yang membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit, cukup dikasih obat dan vitamin," jelas dia.
Dia menjelaskan, hal itu didasari atas perlindungan antibodi pasien yang berasal dari vaksin Covid-19.
Meski antibodi vaksin bisa dilalui oleh Varian Omicron, tetapi perlindungan T-Cel masih mampu melindungi diri dari varian tersebut.
Kasus di Indonesia relatif kecil
Dari 152 pasien Omicron di Indonesia, 6 di antaranya merupakan transmisi lokal, sebagian besar di Jakarta, lainnya berasal dari Medan, Bali dan Surabaya.
Kendati demikian, Budi bersyukur bahwa kasus Omicron di Indonesia relatif kecil dibandingkan negara-negara lain.
"Indonesia lebih relatif rendah kalau kita lohat dari populasi dan luas geografisnya. Berhubung karantina kita sudah ketat, kita berhasil menahan masuknya Omicron ke dalam," ujar dia.
Secara global, Budi menyebut, kasus konfirmasi Omicron sudah ada 408.000, naik dari 184.000 kasus pada pekan sebelumnya.
Sejalan dengan itu, negara yang melaporkan kasus Omicron juga mengalami kenaikan, dari 115 negara pekan lalu menjadi 132 negara.
Masa karantina
