Hari Ini Tepat 2 Tahun Kematian Qassem Soleimani, Jenderal Top Iran yang Tewas Oleh Serangan AS
Bagaimana tidak, Qassem Soleimani merupakan sosok jenderal yang begitu berpengaruh dan disegani oleh rakyat di Iran.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Jenderal Qasem Soleimani juga turut berkontribusi pada taktik Hezbollah saat perang 2006 melawan Israel, dan mengamankan perjanjian gencatan senjata antara tentara Madhi dan militer Irak pada 2008.
Para petinggi "Negeri Paman Sam" menggambarkan Qasem Soleimani sebagai pemimpin penting dari ambisi Iran di wilayah tersebut.
Menurut mantan direktur CIA David Petreaus, Soleimani pernah bilang kepadanya, "Jenderal Petreaus, Anda harus tahu bahwa saya, Qasem Soleimani, mengontrol kebijakan untuk Iran terkait Irak, Lebanon, Gaza, dan Afghanistan."
Soleimani juga termasuk tokoh sentral dalam mengamankan pijakan Iran di seluruh kawasan itu.
Jenderal kelahiran 11 Maret 1957 ini berhasil menancapkan pengaruh Iran di Irak dengan memberi dukungan material dan keuangan kepada milisi Syiah, yang akhirnya bersatu sebagai Unit Mobilisasi Populer.
Kemudian di Suriah, pasukannya membantu tentara rezim melawan pemberontak dan menumbangkan Sunni.
"Strateginya dibangun dengan gagasan memperluas pertahanan, yang akan mendorong jauh ancaman dari perbatasan Iran," ujar Sanam Vakil wakil kepala program Timur Tengah dan Afrika Utara Chatham House, kepada DW.
"Dia membangun hubungan yang kuat dengan Hezbollah di Lebanon dan kelompok- kelompok milisi di Irak," lanjutnya.
Sementara itu Letnan Jenderal Mark Hetling selaku analis terorisme, intelijen, dan keamanan nasional berkata ke CNN, Qasem Soleimani adalah pria karismatik, tenang, dan jenius.
"Melihat dia dari sudut pandang musuh, dipandang akan menciptakan banyak kecemasan di dunia," ujarnya.
Tewasnya Qasem Soleimani melemahkan pengaruh regional Iran terutama di Suriah, kata Hassan Hassan analis veteran Timur Tengah dan penulis ISIS: Army of Terror.
"Peluang Iran di Suriah jauh lebih besar jika digabungkan dengan konsolidasi di Irak dan Lebanon," ujar Hassan dalam twitnya.
"Kami melihat sekilas tentang apa yang bisa atau ingin dilakukan Iran akhir-akhir ini. Kemampuannya merebut Suriah kini melemah."(*)