Berita Sleman Hari Ini

Harga Telur Ayam di Sleman Melejit, Harga Tertinggi Capai Rp 32 Ribu Per Kilogram

Harga telur ayam broiler di Kabupaten Sleman naik tajam. Harga rata-rata adalah Rp 31.375 ribu per kilogram, sementara harga tertingginya menyentuh

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
freepik
Ilustrasi Telur Ayam 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Harga telur ayam broiler di Kabupaten Sleman naik tajam. Harga rata-rata adalah Rp 31.375 ribu per kilogram, sementara harga tertingginya menyentuh Rp 32 ribu per kilogram.

Harga tersebut, berdasarkan pantauan harga pangan di situs resmi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman. Kenaikan ini terjadi dalam waktu yang relatif singkat. 

"Iya. Sudah seminggu ini naik terus. Kenaikan harga telur ini terjadi juga di semua daerah," kata Kepala Bidang Perdagangan, Disperindag Kabupaten Sleman, Nia Astuti, saat dikonfirmasi Sabtu (25/12/2021). 

Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 25 Desember 2021: Tambah 4 Kasus Baru, Total Kasus Jadi 156.973

Seminggu lalu, telur ayam broiler masih diharga Rp 26 -27 ribu per kilogram.

Kini, terus merangkak naik dan telah menyentuh Rp 31-32 ribu per kilogram.

Nia mengatakan, kenaikan harga telur dipicu karena permintaan (demand) di masyarakat meningkat untuk keperluan Natal dan Tahun Baru 2022. 

Di samping itu, kata dia, telur ayam di bulan Desember ini, terus merangkak naik karena berbarengan dengan pencairan Program Bantuan Pangan Non-tunai (BPNT).

Di mana telur merupakan item pokok yang harus diberikan warung untuk menyalurkan program bantuan dari pemerintah pusat tersebut.

Selain kedua faktor itu, menurut Nia, kenaikan harga telur ayam juga efek tidak langsung dari anjloknya harga telur ayam beberapa bulan lalu. 

"Ketika harga telur anjlok beberapa bulan lalu, banyak peternak yang mengurangi ayam petelur-nya. Saya juga dapat info harga pakan ternak juga mengalami peningkatan," kata dia. 

Sejauh ini Disperindag Sleman belum melakukan intervensi apapun untuk menekan harga telur ayam.

Nia mengatakan, yang saat ini dilakukan oleh jawatannya adalah memastikan stok ketersediaan telur ayam aman baik di tingkat distributor maupun pasar tradisional. Ia mengaku sudah melakukan pengecekan. 

"Untuk saat ini masih aman," kata dia. Pihaknya meminta kepada masyarakat, jika membutuhkan informasi harga kebutuhan pokok di Sleman bisa mengakses di laman www.hargapangan.slemankab.go.id. Laman tersebut update tiap hari. Formulasi data diambil dari 8 pasar besar di Kabupaten Sleman. 

Baca juga: Ratusan Wisatawan Serbu Tamansari Saat Natal, Kraton Yogyakarta Belum Izinkan Akses Bawah Tanah

Terpisah, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sleman, Eko Suhargono tidak menampik, kenaikan harga kebutuhan pokok, terutama telur ayam, selain karena permintaan masyarakat tinggi di momen Natal dan tahun baru juga dipicu pencairan terakhir BPNT di bulan Desember ini.

Evaluasi akan dilakukan. Menurut Eko, dalam rakernas tingkat pusat yang membahas Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) nantinya akan diusulkan agar bantuan diberikan rutin tiap bulan.

Menurutnya, lonjakan harga terjadi karena pencairan bantuan bulan Desember ini dirapel. 

"Ini ada lonjakan, karena mestinya (masyarakat) dapat bantuan Oktober, November, Desember. Namun diberikan Desember. Dirapel. Itu yang akhirnya pembelian menjadi banyak. Kalau (bantuan diberikan) rutin tiap bulan, saya rasa tidak (ada lonjakan)" ujar dia. (rif)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved