Headline

Yogyakarta Tak Ada Acara Malam Tahun Baru, Inilah Pesan Sri Sultan Hamengku Buwono X

Sri Sultan HB X: "Saya melarang adanya pawai dan arak-arakan tahun baru serta acara old and new year, baik terbuka maupun tertutup"

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda
Dua pasukan Bregada kampanyekan prokes kepada masyarakat 

Sultan kemudian meminta Pemerintah Kota Yogyakarta untuk melakukan pengaturan dan memperketat pengawasan di Malioboro untuk mencegah terjadinya kerumunan massa. "Nanti tinggal bagaimana Pemkot menata aturan Malioboro (agar tidak ada kerumunan)," ungkapnya.

Petunjuk arah kawasan jalan Malioboro
Petunjuk arah kawasan jalan Malioboro (Tribunjogja.com |)

Asisten Sekretaris Daerah (Asekda) DIY Bidang Pemerintahan dan Administrasi Umum, Sumadi menambahkan, mengacu Intruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) tentang pengetatan Nataru, tempat wisata diizinkan buka dengan kapasitas 75 persen dari total daya tampung.

Sedangkan di kawasan Malioboro dikatakan sulit untuk menerapkan ketentuan tersebut. Sebab, kawasan ini punya banyak pintu masuk dan merupakan ruang publik dengan area yang cukup luas.

Karenanya, Sumadi meminta kepada petugas untuk melakukan pengawasan secara ketat. "Misalnya ada Satpol PP ada Jogo Boro itu bisa mengingatkan yang nggak pakai masker," tuturnya.

Jumlah pengunjung di kawasan Malioboro akan dibatasi saat malam pergantian tahun. Saat ini, Malioboro terbagi dalam lima zona. Sedangkan setiap zona hanya diperkenankan untuk menampung sebanyak 1.000 pengunjung.

"Kami estimasi mungkin perzona 1.000-an. Kalau batas maksimal 2.000 -3.000 kalau semuanya," terang Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta, Ekwanto, Rabu (22/12/2021).

Pengunjung yang datang diwajibkan untuk memanfaatkan aplikasi Sugeng Rawuh. Aplikasi itu bisa digunakan tanpa diunduh. Wisatawan tinggal memindai QR Code dan mengisi data, salah satunya nomor telepon di depan pintu masuk.

Hingga saat ini, kawasan Malioboro belum menerapkan aplikasi Peduli Lindungi. "Kalau PeduliLindungi kami belum pakai. Itu kami masih menggunakan Sugeng Rawuh itu. Tiap pengunjung pakai barcode di dekat pintu masuk," terangnya.

Saat tahun baru nanti, pihaknya berencana untuk mengadakan fasilitas vaksin on the spot yang diadakan di Hotel Mutiara. Sehingga jika ada wisatawan yang belum tervaksin bisa memanfaatkan layanan tersebut.

Kendati demikian, Ekwanto menyebut bahwa sebagian besar pengunjung Malioboro telah menjalani vaksinasi. Selain itu, wisatawan juga telah terskrining melalui kebijakan one gate system yang diberlakukan Pemerintah Kota Yogyakarta. Di mana bus pariwisata akan menjalani pemeriksaan di terminal sebelum diizinkan masuk ke kota.

"Kita coba cari orang yang tidak tervaksin sekarang sudah susah di Malioboro. Sabtu Minggu kan kami ada pelayanan vaksin gratis. Jadi cari 10 orang susah sekali. Artinya orang yang masuk Malioboro itu sudah rata rata vaksin semua," bebernya. (tro)

Selengkapnya Baca Tribun Jogja Edisi Kami 23 Desember 2021 halaman 01

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved