Berita DI Yogyakarta Hari Ini
DI Yogyakarta Masuki Puncak Musim Hujan Pada Januari 2022, Pengelola Wisata Alam Diminta Waspada
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY mendeteksi fenomena alam La Nina tingkat sedang pada akhir Desember 2021.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DI Yogyakarta mendeteksi fenomena alam La Nina tingkat sedang pada akhir Desember 2021.
Anomali cuaca tersebut dapat memicu tingginya curah hujan.
Terlebih DI Yogyakarta juga akan memasuki puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2022 mendatang.
Baca juga: Masa Angkutan Nataru Sampai 2 Januari 2022, Ini Kewajiban Penumpang Kereta Api yang Harus Dipatuhi
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana mengatakan, belum lama ini jajarannya telah menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan terkait prediksi cuaca di DI Yogyakarta ke depannya.
Salah satu hal yang dibahas adalah fenoman La Nina yang dilaporkan BMKG beserta potensi cuaca ekstrem.
"Jadi sudah kita informasikan ke BPBD kabupaten/kota untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Seperti pos pantau, CCTV, EWS, logistik maupun peralatan," jelasnya, Kamis (23/12/2021).
Biwara pun juga telah meminta pengelola destinasi wisata alam untuk meningkatkan kewaspadaan.
Sebab, banyak tempat wisata yang berlokasi di daerah rawan. Terutama tempat wisata alam seperti wisata air dan pegunungan.
Selain itu, tak lama lagi DI Yogyakarta akan memasuki masa libur Natal dan Tahun Baru di mana wisatawan diprediksi akan berdatangan ke wilayah ini.
"Tempat wisata yang ada atas bukit, di lereng pegunungan, dan aliran sungai supaya mengantisipasi risiko yang ada di situ termasuk aliran air dan kondisi tanah. Termasuk mitigasinya terhadap wisatawan di sana apabila terjadi cuaca yang cukup ekstrem," paparnya.
Biwara juga mengimbau agar masyarakat selalu memantau perkembangan informasi dari BMKG terkait kondisi cuaca di DI Yogyakarta.
Baca juga: Malioboro Tidak Ditutup Saat Natal dan Tahun Baru, Wali Kota Yogyakarta: Bukan Berarti Bebas
Dengan demikian masyarakat dapat melakukan persiapan jika BMKG mengeluarkan peringatan dini.
Lebih jauh, untuk langkah mitigasi jangka panjang, BPBD DIY terus berupaya membangun ketahanan masyarakat menghadapi bencana melalui pembentukan Desa/Kalurahan Tangguh Bencana (Destana) maupun Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB).
"Jadi semua komponen bisa bersinergi bersama-sama mengantisipasi ini sesuai dengan porsi masing-masing. Jadi ada dari sisi pencegahan, kedaruratan, dan kesiapsiagaan," bebernya. (tro)