Kunjungi Ponpes di Gunungkidul, Menteri PPPA Dorong Pencegahan Kekerasan Fisik dan Seksual

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati melakukan kunjungan ke Kabupaten Gunungkidul

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
istimewa
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga bersama Bupati Gunungkidul Sunaryanta usai kunjungi pondok pesantren di Playen, Senin (20/12/2021) 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati melakukan kunjungan ke Kabupaten Gunungkidul pada Senin (20/12/2021).

Bupati Gunungkidul Sunaryanta turut mendampingi lawatannya tersebut.

Salah satu lokasi yang dikunjungi oleh menteri yang biasa disapa Bintang Puspayoga ini adalah Pondok Pesantren (Ponpes) Ansharullah di Playen.

Di sini, ia memberikan materi dukungan psikososial bagi para santri.

Baca juga: Sebanyak 1.372 Anak Usia 6-11 Tahun di Kota Yogyakarta Sudah Divaksin Covid-19

Bintang mengatakan dukungan psikososial perlu diberikan. Terutama mengingat adanya sejumlah kasus kekerasan pada santri di ponpes.

"Kekerasan fisik dan seksual terus diupayakan dicegah, ini jadi bentuk perhatian kami," katanya pada wartawan.

Menurut Bintang, lembaga pendidikan berbasis agama yang dilengkapi asrama jadi salah satu tempat potensial kekerasan bisa terjadi. Namun ia tetap meyakini fenomena ini hanya terjadi di sebagian kecil ponpes.

Selain memberikan dukungan psikososial, kunjungannya ini juga terkait asesmen terhadap aktivitas ponpes. Ia ingin memastikan para santri yang masih anak-anak tetap dalam kondisi aman dan bebas eksploitasi.

"Saya yakin ada jauh lebih banyak ponpes yang memberikan kenyamanan bagi anak didiknya," ujar Bintang.

Ia menyatakan pihaknya akan terus memastikan kasus kekerasan dan eksploitasi pada anak di lembaga pendidikan agama bisa ditekan. Salah satunya berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag).

Bintang telah meminta Kemenag melakukan monitoring dan evaluasi secara menyeluruh. Pihaknya pun telah menyediakan fasilitas penyampaian laporan serta konsultasi yang aman.

"Para wali dan santri juga diminta berani melapor jika memang mengalami kekerasan," katanya.

Baca juga: Bupati Magelang Dorong Anak Muda Peduli Lingkungan Lewat Pekan Konservasi Milenial Windusari

Ponpes Ansharullah sempat diterpa isu dugaan tindak kekerasan yang menimpa sejumlah santri putra. Salah satu santri yang diduga mengalami kekerasan itu disebut kabur dari pondok.

Pimpinan Ponpes Ansharullah, Ahmad Fauzan mengklaim santri yang kabur tersebut bukan karena mengalami kekerasan. Santri tersebut menurutnya pulang ke daerah asalnya.

"Bisa jadi karena merasa tidak betah sehingga memilih pulang, bukan kabur," kata Ahmad.

Ia menyatakan hubungan seperti orang tua dan anak selalu diterapkan antara santri dengan pengasuh.

Menurutnya, dengan cara tersebut para santri akan lebih terbuka jika mengalami persoalan. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved