Menikah Saat Pandemi Covid-19, Dr Aqua Dwipayana Beri Hadiah Bulan Madu ke Yogyakarta
Dr Aqua saat bersama putra bungsunya Savero Karamiveta Dwipayana menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Hotel Grand Mercure Malang Mirama.
Semua pegawai Trimurti Group lanjut Dr Aqua perlu bersyukur untuk banyak hal. Pertama, sampai saat ini sehat. Selama pandemi Covid-19 ini semua orang baru merasakan betapa kesehatan itu nilainya mahal sekali. Tidak bisa digantikan dengan uang berapa pun juga.
Sekitar dua tahun terakhir ini banyak orang yang meninggal karena terpapar Covid-19. Meski itu sudah ajalnya dan sesuai ketetapan dari Tuhan.
Lebih bersyukur lagi, tegas Dr Aqua, mereka yang pernah terpapar Covid-19 setelah menjalani perawatan sembuh. Mereka adalah pelaku sejarah yang dapat menceritakan langsung yang pernah dialaminya terkait penyakit itu.
"Jadi bersyukurlah karena mendapat kesehatan dari Tuhan. Hal ini nilainya mahal sekali. Melebihi materi berapa pun. Teruslah berusaha untuk selalu sehat," pesan pria yang selama pandemi Covid-19 sangat aktif dan intens melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi di berbagai daerah di Indonesia.
Rasa syukur kedua, tambah Dr Aqua, selama pandemi Covid-19 tetap bekerja dan menerima gaji. Hal ini merupakan kebahagiaan tersendiri yang tiada tara, karena banyak orang yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Mengutip data yang dikeluarkan pemerintah, Dr Aqua menyebutkan selama pandemi Covid-19 banyak perusahaan yang tutup karena bangkrut. Konsekuensinya semua pegawainya mengalami PHK.
"Jumlah karyawan yang mengalami PHK, dirumahkan, dan gajinya dipotong selama pandemi Covid-19 lebih dari 30 juta orang. Itu data resmi yang dikeluarkan pemerintah. Sebagian di antara mereka mungkin ada yang kita kenal, baik saudara maupun teman kita," tutur Dr Aqua.
Mereka yang mengalami itu, ungkap pria yang memutuskan berhenti kerja ketika berusia 35 tahun tersebut, bersama keluarganya pasti sedih sekali. Apalagi jika tidak mempunyai tabungan, tentunya kesulitan untuk biaya makan sehari-hari.
Di sisi lain, Lany bersama Yudi dan Yohan memutuskan tetap melanjutkan pembangunan Hotel Grand Mercure Malang Mirama selama pandemi Covid-19 hingga tuntas. Meski konsekuensinya terjadi pembengkakan biaya investasinya yang jumlahnya lumayan besar.
Hotel Grand Mercure Malang Mirama mulai beroperasi pada Minggu (10/10/2021). Sejak pertama kali dioperasikan sampai sekarang tamunya selalu ramai. Hal yang sangat disyukuri pemilik hotel itu.
Rasa syukur ketiga, tambah Dr Aqua, pemilik Trimurti Group sangat perhatian pada semua pegawainya. Termasuk saat pandemi Covid-19.
Dalam kondisi sulit karena pandemi Covid-19, pemilik Trimurti Group yakni Lany, Yudi, dan Yohan secara maksimal berusaha mempertahankan para pegawainya. Meski mereka harus dengan susah payah melakukannya.
"Bu Lany, Pak Yudi, dan Pak Yohan selama pandemi Covid-19 berusaha secara maksimal mempekerjakan para pegawainya. Sebagai pemilik Trimurti Group beliau semua ingin bisnisnya terus beroperasi dengan mempertahankan karyawan yang sudah sejak lama bekerja bersama-sama mereka," ungka penulis buku "super best seller" Trilogi The Power of silaturahim itu.
Tuhan menurut Dr Aqua mengabulkan niat mulia mereka tersebut. Semua bisnisnya tetap beroperasi. Bahkan ada yang tidak begitu terkena imbas pandemi Covid-19.
Rasa syukur yang keempat, tutur Dr Aqua, mereka bekerja di grup korporasi besar. Grup yang mengoperasikan banyak bisnis yang asetnya mencapai ratusan miliar rupiah.
Selama pandemi Covid-19 Trimurti Group dapat bertahan bahkan mengoperasikan hotel baru bintang lima yaitu Hotel Grand Mercure Malang Mirama. Hal ini harus disyukuri.
"Di saat pandemi banyak perusahaan termasuk hotel yang bangkrut dan tutup sehingga mem-PHK semua pegawainya. Sebaliknya Trimurti Group malah mengoperasikan hotel baru yang premium," tutur Dr Aqua.
Rasa syukur yang kelima terutama buat yang bekerja di Hotel Grand Mercure Malang Mirama dan Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya. Kredibilitasnya meningkat karena kerja di hotel bintang lima dan empat.
Dr Aqua meyakini semua orang respek dan hormat pada seluruh pegawai di kedua hotel itu. Mereka adalah orang pilihan yang lulus dan lolos seleksi saat penerimaan karyawan.
Rasa syukur yang keenam adalah lokasi pekerjaannya di Jatim. Tempat yang menjadi dambaan banyak orang.
Untuk menuju tempat kerjanya dari rumahnya masing-masing, para karyawan tidak harus berjuang keras. Transportasinya selama 24 jam lancar. Kondisinya berbeda jauh dengan banyak provinsi di Indonesia.
"Semua hal itu harus disyukuri. Rezeki dari Tuhan yang memudahkan semua pegawai dari rumahnya ke kantor dan sebaliknya," ujar Dr Aqua.
Selain itu, mantan wartawan di berbagai media besar tersebut menyatakan banyak hal lain yang membuat pegawai harus lebih bersyukur. Salah satu wujud rasa syukur itu adalah setiap karyawan berusaha secara optimal untuk meningkatkan kinerjanya masing-masing agar memberikan keuntungan maksimal buat perusahaan.
Di samping rasa syukur, Dr Aqua menyarankan agar semua pegawai rajin berbagi dengan ikhlas kepada sesama. Wujudnya beragam termasuk materi.
Banyak hal positif yang bakal diperoleh dengan gemar berbagi secara ikhlas. Semuanya sangat bermanfaat buat mereka yang rajin melakukannya.
Mereka yang sudah terbiasa melakukannya kata pria yang berjiwa sosial tinggi ini, akan ketagihan melaksanakannya. Apalagi setelah merasakan langsung balasannya yang tak terduga-duga.
Menurut Dr Aqua, mereka yang senang berbagi dengan ikhlas termasuk materi, miliknya tidak akan berkurang. Bahkan bertambah. Hal ini tidak bisa dilogikakan karena matematika Tuhan.
"Saya sudah lama melakukannya dan menjadi ketagihan. Saya membuktikan sendiri betapa dahsyatnya manfaat rajin berbagi pada sesama. Insya Allah saya saya terus melaksanakan kegiatan positif itu pada siapa saja termasuk kepada mereka yang tidak saya kenal," terang penulis banyak buku "super best seller" ini.
Dr Aqua yang pernah sekitar enam tahun tinggal di Malang (1988-1994) membuktikan langsung ucapannya. Jadi dirinya tidak sekedar beretorika.
Jangan Merasa Superior
Untuk mewujudkan komunikasi tim yang efektif sesuai dengan topik Sharing Komunikasi dan Motivasi itu, lanjut Dr Aqua, paling utama semua pegawai harus saling menghormati dan menghargai. Apalagi sesama keluarga besar Trimurti Group, jangan ada yang merasa lebih hebat atau superior.
Dalam setiap kesempatan termasuk ketika Sharing Komunikasi dan Motivasi di Trimurti Group, Dr Aqua senantiasa menekankan bahwa komunikasi menjadi kunci keharmonisan sebuah organisasi. Sehingga dia menyarankan agar semua pegawai belajar komunikasi. Setiap saat memperbaiki dan meningkatkan kemampuan komunikasi mereka.
“Dengan adanya komunikasi, seseorang bisa memahami orang lain. Tak hanya itu, hal ini juga akan membuat sebuah organisasi menjadi sejalan melaksanakan visi, misi, dan program kerja,” ungkap Staf Ahli Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Bidang Komunikasi Publik ini.
Kemudian Dr Aqua memperkenalkan lima kunci sukses dalam menjalankan peran dan profesi pada berbagai bidang termasuk di perhotelan yakni penerapan konsep komunikasi REACH Plus A+C.
"Semua pegawai di mana saja bertugas dapat menerapkannya. Kuncinya setiap berkomunikasi selalu dengan hati dan hati-hati," pesan pria yang memiliki jejaring yang luas ini.
Aspek pertama adalah sikap menghargai orang lain tanpa kecuali yang diwakili dengan kata “Respect”. Dr Aqua menegaskan di mana pun kita berada, jangan pernah menganggap remeh siapa pun. Hormati dan hargai semua orang termasuk rekan sekerja yang secara jabatan lebih rendah dari kita.
Hal itu sangat penting dilakukan sebab dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari termasuk saat bekerja membutuhkan bantuan orang lain termasuk rekan sekantor. Sehingga harus selalu baik dengan semua orang.
"Jangan pernah meremehkan siapa pun termasuk teman sekantor. Sewaktu-waktu kita membutuhkan mereka sehingga harus selalu menjalin hubungan baik bahkan akrab dengan semua orang," tegas Dr Aqua.
Kedua adalah sikap "empathy" (empati). Setiap orang harus bisa merasakan yang dirasakan orang lain termasuk sikap para atasan ke semua bawahannya. Dengan begitu semuanya merasa nyaman. Apalagi kalau kemudian dapat membantu mengatasi kesulitan mereka.
"Selalulah tunjukkan sikap empati kepada setiap orang terutama yang ada kaitan dengan aktivitas kita. Hal itu dapat membuat komunikasinya jadi nyaman dan lancar," tutur Dr Aqua.
Praktisi komunikasi ini kemudian mengingatkan masalah yang paling krusial saat berkomunikasi antara atasan dan bawahan. Paling menonjol adalah perbedaan wawasan dan pengalaman.
Terkait dengan itu ketika berkomunikasi dengan jajarannya, setiap atasan harus sabar dan mengalah. Maksudnya jangan memaksakan kehendaknya, apalagi mengharuskan anak buah mengikuti semua perintahnya.
"Karena ada perbedaan yang menonjol yakni wawasan dan pengalaman, sehingga anak buah belum tentu mampu mengikuti semua keinginan atasannya. Hal ini agar dimaklumi," kata Dr Aqua mengingatkan.
Ketiga adalah “audible” atau dapat dipahami dan dimengerti. Berusahalah agar semua pesan yang disampaikan kepada orang lain dapat mereka terima.
"Semua pesan yang kita sampaikan agar diupayakan dapat dipahami oleh penerima pesan. Ini sangat penting supaya mereka tidak salah memahaminya sehingga umpan baliknya sesuai dengan harapan," ungkap penulis buku-buku laris itu.
Keempat adalah “clarity” atau kejelasan dari semua pesan yang disampaikan. Jangan sampai menimbulkan multi interpretasi atau tafsir yang akhirnya tujuan berkomunikasi tidak tercapai.
"Clarity" bisa juga diartikan sebagai upaya melakukan transparansi dalam berkomunikasi. Perlu membiasakan hal ini, tanpa menutup-nutupi informasi, agar penerima pesan menjadi percaya.
Apapun pesan komunikasi yang disampaikan harus dapat dipahami oleh pihak lain, dengan penyampaian yang sederhana dan apa adanya.
"Semua pesan yang disampaikan harus jelas agar tidak terjadi multi interpretasi atau penafsiran yang berbeda dari penerima pesan. Jika itu terjadi dampaknya bisa fatal," tegas Dr Aqua.
Terakhir adalah "humble" atau rendah hati. Jangan pernah tinggi hati dan sombong karena itulah awal dari keterpurukan kita sebagai manusia.
"Contohnya adalah jabatan seseorang. Itu ibarat kapas di ujung telunjuk. Begitu ditiup bisa langsung hilang. Sebagai manusia tidak ada yang perlu kita sombongkan. Semuanya milik Tuhan. Kita hanya dititipkan saja. Setiap saat yang kita miliki bisa diambil pemilikNya dan kita diminta pertanggungjawabannya," terang Dr Aqua yang sangat rendah hati.
Terkait dengan sikap rendah hati, Dr Aqua mencontohkan pemilik Trimurti Group Lany, Yudi, dan Yohan. Mereka merupakan sosok yang sangat pantas diteladani.
"Semua pegawai Trimurti Group dapat menjadikan Bu Lany, Pak Yudi, dan Pak Yohan sebagai role model. Jadi tidak perlu jauh-jauh mencari sosok untuk diteladani," ungkap Dr Aqua.
"REACH" menurut laki-laki yang hobi membaca ini tidak ada artinya jika tidak dilengkapi dengan huruf ‘A’ dan ‘C’ yakni "Action" dan "Consistency" atau Tindakan nyata dan cepat serta Konsistensi dalam pelaksanaannya. Jadi yang paling penting adalah implementasi pelaksanaannya secara terus-menerus.
Komunikasi itu lanjut Dr Aqua kelihatannnya sederhana. Bahkan ada orang yang menyepelekannya. Apalagi merasa sejak lahir setiap hari telah berkomunikasi.
"Padahal komunikasi itu vital sekali. Jika tidak hati-hati dalam berkomunikasi dampaknya bisa fatal. Telah banyak contoh mengenai hal ini," ungkap Dr Aqua yang juga menjabat sebagai anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat.
Sangat Menyentuh
Presentasi Dr Aqua semakin menarik saat pria asal Kota Padang, Sumatera Barat itu, memutarkan beberapa video yang isinya sangat menyentuh. Ada di antara peserta yang sampai meneteskan air mata.
Mereka yang menangis diantaranya istri Yohan, Octavia Soerodjo yang duduk di barisan paling belakang bersama putri sulungnya Vanessa Allison Setia. Saat menonton dua video, ibu tiga anak itu tidak dapat menahan air matanya.
Beberapa kali Direktur Keuangan Mirama Wisata yang membawahi Hotel Grand Mercure Malang Mirama dan Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya itu menyeka pipinya dengan tissue. Sementara Vanessa menggoda Mamanya karena melihatnya menangis.
Octavia beberapa kali keluar ruangan tempat acara karena hatinya yang gampang tersentuh tidak kuat melihat video-video yang ditayangkan. Dia sedih saat menyaksikan mereka yang secara kehidupan kurang beruntung.
"Istri saya memang gampang tersentuh. Itu seperti tadi saat Pak Aqua menayangkan beberapa video," ungkap Yohan.
Lengkap dan Komprehensif
Sementara Ero yang berbicara setelah Dr Aqua presentasi, di awal pemaparannya dengan rendah hati mengatakan bahwa semuanya sudah disampaikan motivator ulung tersebut. Sehingga tidak banyak yang akan dipaparkannya.
"Rasanya semua yang disampaikan Pak Aqua sudah lengkap dan komprehensif. Sehingga tidak banyak yang saya sampaikan pada acara Sharing Komunikasi dan Motivasi ini," ujar Redaktur Pelaksana tugujatim.id ini merendah.
Mahasiswa penerima Anugerah Pegiat Gerakan Kemanusiaan dan Pemberdayaan Masyarakat dari Fikom Unpad pada 2020 menyampaikan urgensi pentingnya komunikasi. Pengalaman panjangnya selama pandemi Covid-19 menjadi bagian dari tim komunikasi penanggulangan Covid-19 nasional disampaikan dengan bernas dan menimbulkan atensi semua peserta.
Ero menegaskan bahwa jargon “mulutmu harimaumu” kini harus direvisi menjadi “jarimu harimaumu” ketika kita masuk dalam ranah digital saat ini. Ia menyampaikan aspek penting terkait kecerdasan berkomunikasi yang selayaknya menjadi kompetensi mendasar yang harus dimiliki oleh siapapun termasuk semua pegawai Trimurti Group.
“Kecerdasan dalam menggunakan media sosial (medsos) sudah tidak bisa dilepaskan dari keseharian masyarakat. Bahkan menjadi kemestian. Dikarenakan, kini masyarakat telah masuk di era yang serba digital maka gawai merupakan salah satu instrumen yang melekat dalam keseharian individu,” kata alumni SMA Regina Pacis Bogor, Jawa Barat itu.
Ero yang merupakan Tim Komunikasi Publik Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) menilai Trimurti Group hebat karena di masa pandemi Covid-19 ketika banyak hotel yang kesulitan bahkan hingga tutup, namun grup ini berusaha untuk bertahan.
"Hebatnya, saat pandemi Covid-19 Trimurti Group mengoperasikan hotel baru. Tidak tanggung-tanggung, hotelnya bintang lima lagi. Bahkan baru dibuka langsung ramai tamunya," lanjut anak bungsu dari dua bersaudara itu.
Menjadi Teladan
Saat memberi sambutan ketika membuka acara Sharing Komunikasi dan Motivasi itu, Yohan mewakili pemilik Trimurti Group menyampaikan terima kasih kepada Dr Aqua dan Ero atas kehadiran mereka. Pria yang sangat rendah hati itu tahu persis bapak dan anak tersebut sibuk sekali termasuk selama pandemi Covid-19.
"Suatu kehormatan buat kita karena Pak Aqua dan putranya Mas Ero berkenan hadir untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Padahal selama pandemi Covid-19 ini mereka berdua sibuk sekali. Jadwalnya lumayan padat," ujar bapak tiga anak tersebut.
Untuk itu Yohan meminta kepada semua jajarannya yang hadir agar menyimak pemaparan Dr Aqua dan Ero. Kesempatan emas tersebut jangan dilewatkan begitu saja.
"Mari kita bersama-sama menyimak yang disampaikan Pak Aqua dan Mas Ero. Pasti sangat bermanfaat terutama untuk meningkatkan kinerja kita di tempat tugas masing-masing," pungkas Yohan.
Sementara di akhir acara, giliran Yudi yang bicara. Laki-laki kalem itu mengutip tiga ajaran penting dari Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara.
“Ajaran tersebut adalah Ing Ngarso Sun Tulodho Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani.”
Artinya, lanjut pria yang hobi gowes itu, di mana pun kita berada, baik di depan, di tengah, maupun di belakang harus menjadi teladan dan bermanfaat buat lingkungan serta sesama.
"Saat di depan sebagai pemimpin harus bisa memberikan keteladanan. Sedangkan saat di tengah tugasnya membimbing. Saat di belakang memberi dorongan," terang Yudi.
Suami dari Lizlia Aju Indriasari serta bapak dari Naomi Aurelia Setia dan Thierry Nathaniel Setia itu meminta kepada semua pegawai Trimurti Group agar konsisten melaksanakan ajaran Ki Hajar Dewantara.
"Maknanya dalam sekali. Tolong semua pegawai secara konsisten melaksanakannya," pesan Yudi yang sejak kecil gemar membaca. (*)
