Berita Pendidikan Hari Ini

Guru TK di Bantul Tanamkan Pendidikan Karakter Melalui Wayang dan Gamelan

Kegiatan ini dalam mendukung optimalisasi peran pendidik Paud dalam penanaman pendidikan karakter ke anak usia dini.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Santo Ari
Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo menyerahkan wayang kepada guru TK sebagai tanda dimulainya Festival Wayang pendidikan karakter untuk anak usia dini 

TRIBUNJOGJA.COM - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul menyelenggarakan Festival Wayang Pendidikan Karakter Bagi Anak Usia Dini untuk TK Negeri di Kabupaten Bantul yang bertempat di Pendopo Manggala Parasamya II, Manding, Rabu (15/12/2021).

Kegiatan ini dalam mendukung optimalisasi peran pendidik Paud dalam penanaman pendidikan karakter ke anak usia dini.

Festival wayang pendidikan karakter mengangkat tema 'Membangun Karakter Anak Usia Dini Melalui Wayang dan Gamelan'.

Adapun tujuan kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan kapasitas dan kreativitas pendidik TK khususnya TK Negeri di Kabupaten Bantul dalam mengamalkan nilai-nilai pendidikan karakter pada peserta didik melalui wayang dan gamelan.

Baca juga: Pendidikan Karakter Selama PJJ Harus Disesuaikan dengan Usia Anak, Ini Saran Pakar Pendidikan UNY

Kepala Disdikpora Isdarmoko menilai bahwa penanaman nilai-nilai karakter akan efektif jika diberikan sejak dini, yakni dimulai dari TK atau PAUD.

"Dan pendidikan karakter untuk anak-anak bisa efektif efektif dengan cerita melalui alat peraga wayang dan gamelan. Jadi guru yang berperan sebagai dalang akan bercerita tentang bagaimana karakter-karakter yang hendak ditanamkan ke anak-anak, baik itu tanggung jawab, dedikasi, kejujuran," ujarnya.

Karena ini untuk anak usia dini atau TK maka wayang dan gamelan yang digunakan pun menyesuaikan dan berbeda dengan gamelan atau wayang pada umumnya.

Baik dari segi ukuran, pahatan wayang hingga kelengkapan gamelan pun tidak sekomplit gamelan pada umumnya.

Isdarmoko mengungkapkan bahwa wayang dan gamelan untuk anak usia dini ini merupakan hasil penelitian dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

"Termasuk guru-guru juga dilatih oleh ISI. Hari ini kita pentaskan untuk unjuk kebolehan guru-guru di dalam mengimplementasikan pelatihan kemarin. Karena guru-guru ini nanti juga harus mengajarkan ke anak-anak. Ke depan harapannya anak-anak yang jadi dalangnya," imbuhnya.  

Adapun guru yang terlibat berasal dari 7 TK Negeri se-Bantul dengan jumlah 45 orang guru.

Baca juga: Meski Proses Belajar Mengajar Daring, Pendidikan Karakter Tetap Penting Diimplementasikan

Namun dalam pelatihan dan pementasannya, para guru juga berkolaborasi dengan komite dan wali murid.

"Artinya agar pendidikan karakter tidak hanya di sekolah, tetapi juga bisa dilanjutkan oleh orang tua di rumah," tandasnya.

Adapun Terselenggaranya kegiatan ini juga merupakan bentuk implementasi dari program dana keistimewaan tahun 2020 yang berkolaborasi dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta berupa pemberian bantuan sarana media berupa gamelan dan wayang pada 7 TK di Bantul.

Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo yang hadir dalam kesempatan itu memberikan apresiasi kepada Dinas Dikpora serta Dinas Kebudayaan yang telah melakukan terobosan cerdas, produktif, dan kreatif.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved