ADVERTORIAL
Bank BPD DIY Berusia 60 Tahun, Komitmen Bantu Pelaku Usaha Menuju Digitalisasi Pembayaran Nontunai
Bank BPD DIY akan tetap berkomitmen menjadi bagian dari pembangunan di DIY dan turut meningkatkan taraf hidup rakyat Yogyakarta.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bank BPD DIY telah berusia 60 tahun, sejak pertama kali didirikan pada 15 Desember 1961.
Di usia tersebut, banknya orang Yogyakarta ini akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan bagi para nasabah setia, termasuk dari sisi digital.
Tidak hanya itu, Bank BPD DIY akan tetap berkomitmen menjadi bagian dari pembangunan di DIY dan turut meningkatkan taraf hidup rakyat Yogyakarta.
Hal tersebut juga terlihat dari rangkaian HUT enam dekade Bank BPD DIY yang mengutamakan proses adaptasi digitalisasi.
Baca juga: BPD DIY Berdoa Gelaran Acara Dalam Rangka HUT ke-60, Berharap Terus Berikan Layanan Terbaik
Adapun rangkaian HUT sudah dimulai sejak 1 November 2021. Rangkaian acara yang dimaksud adalah Digi-Ecosystem yang diselenggarakan mulai 1 November-10 Desember 2021.
Ada juga Digi-Planning mulai 1-30 November, Digi-Content pada 1-30 November, Digi-Army pada 1 November-10 Desember dan Digi-Shop pada 15 November-5 Desember 2021.
Ketua HUT ke-60 Bank BPD DIY, Mahatmanto Budiatmoko S menjelaskan, agenda tersebut memang untuk internal.
Pihaknya mengutamakan pemberdayaan pegawai Bank BPD DIY agar lebih familiar dengan digitalisasi.
Ia tidak menampik, digitalisasi adalah topik yang sering dibicarakan di semua lini saat ini, termasuk di sektor perbankan.
“Jadi, kami ini juga ada program akuisisi merchant ya. Setiap pegawai Bank BPD DIY itu diwajibkan mengakuisisi setidaknya tiga merchant untuk dibantu proses pembuatan Quick Response Indonesian Standard (QRIS),” ujar pria yang akrab disapa Moko itu, Rabu (15/12/2021) di Kantor Pusat Bank BPD DIY setelah acara syukuran HUT ke-60.
Dia menjelaskan, di Bank BPD DIY lengkap dengan cabang pembantu, ada lebih dari 1.600 pegawai yang diminta untuk membantu para pelaku usaha mendaftar QRIS.
Diketahui, QRIS ini bisa mempermudah pembayaran dengan metode nontunai atau cashless.
Hanya tinggal mengarahkan telepon pintar ke kode unik, maka pembeli bisa membayar pembelanjaan tanpa menggunakan uang tunai.