Kemendikburistek Dukung Kolaborasi Ayo Tunjuk Tangan, Maksimalkan Akses Pendidikan di 41 Wilayah
Kemendikburistek Dukung Kolaborasi Ayo Tunjuk Tangan, Maksimalkan Akses Pendidikan di 41 Wilayah
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung gerakan #AyoTunjukTangan yang diinisiasi oleh SGM Eksplor.
Diketahui, #AyoTunjukTangan merupakan gerakan sosial kolaborasi yang menyalurkan dukungan akses pendidikan dan nutrisi yaitu berupa dukungan gawai dan beasiswa pendidikan online bagi 1.500 siswa Sekolah Dasar (SD).
Juga ada rehabilitasi 10 sekolah dan 75.000 dukungan produk susu pertumbuhan untuk anak di atas usia 1 tahun yang tersebar di 41 kota dan 15 provinsi di Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Jumeri STP MSi mengatakan, kemajuan SDM Indonesia untuk mencapai visi Generasi Emas Indonesia 2045 merupakan salah satu prioritas penting pemerintah.
Visi tersebut untuk mewujudkan generasi masa depan yang berkualitas unggul, maju, mandiri, cerdas, dan sehat.
Ia meyakini, anak Indonesia saat ini bisa menjadi generasi produktif dan meraup manfaat maksimal dari bonus demografi.
“Namun, untuk dapat mencapai hal tersebut, Indonesia harus berinvestasi sekarang juga untuk generasi muda, termasuk di bidang pendidikan dan kesehatan yang menjadi fondasi untuk dapat mendukung pengembangan potensi mereka secara maksimal,” ungkapnya, dalam webinar, Sabtu (11/12/2021).
Dengan begitu, pihaknya menyambut baik dan mengapresiasi setiap inisiatif dan praktik.
Termasuk dari pihak swasta yang ingin berkontribusi bersama dengan pemerintah untuk mendukung pendidikan anak-anak Indonesia guna mewujudkan Merdeka Belajar demi kemajuan generasi mendatang.
Dia menambahkan, kehadiran pandemi semakin mempersulit akses nutrisi dan pendidikan yang penting.
Salah satu yang paling krusial adalah akses yang terbatas terhadap kuota internet dan perangkat digital yang memadai.
Akses terbatas, kata dia, menghambat siswa untuk belajar daring.
“Melihat kondisi tersebut, kolaborasi dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk ikut peduli dan ambil bagian dalam mengentaskan masalah nutrisi dan pendidikan yang dihadapi anak-anak Indonesia,” tandasnya.
Baca juga: Lewat Program Lokalisme, Ninja Xpress Ajak Industri Lokal di Yogyakarta Tembus Market Nasional
Pengamat sosial anak dan Sosiolog dari Universitas Indonesia, Daisy Indira Yasmine SSos MSocSci mengatakan dalam upaya menciptakan generasi maju, harus dimulai dari pengembangan kualitas hidup seorang anak sejak dini.
Cara tersebut bisa didapatkan dari dukungan lingkungan sosial sekitar secara kolektif dan masif.