Ketua PGRI DIY Harapkan Guru dan Murid Manfaatkan Jeda Waktu Saat Libur Sekolah Ditiadakan

Tahun ini libur anak sekolah pada periode Natal dan Tahun Baru ditiadakan oleh pemerintah. Kebijakan itu diterapkan sebagai upaya menghentikan

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
dok.istimewa
ilustrasi berita pendidikan 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tahun ini libur anak sekolah pada periode Natal dan Tahun Baru ditiadakan oleh pemerintah.

Kebijakan itu diterapkan sebagai upaya menghentikan laju penyebaran Covid-19.

Padahal ujian akhir para siswa siswi semestinya selesai Desember 2021, akan tetapi pembagian rapor akan dilaksanakan pada Januari 2021.

Baca juga: Fraksi PAN DPRD Kulon Progo Dukung Pemkab Agar Tidak Memberikan Keringanan PBB YIA 

Terdapat jeda waktu yang cukup panjang bagi para guru untuk mengisi kekosongan waktu bersama peserta didik, sebelum mereka menerima rapor.

Kepala Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) DIY Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan untuk pengaturan proses pembelajaran siswa akan diakhiri pada Januari 2022.

Padahal bulan ini mayoritas para siswa siswi di DIY sudah menyelesaikan ujian akhir.

"Ada jeda Desember 2021 ke Januari 2022. Tujuan pemerintah seperti itu supaya anak-anak tidak melakukan perjalanan keluar daerah pada saat nataru," katanya, Senin (6/12/2021).

Aji menambahkan, para guru diharapkan mampu memanfaatkan waktu kosong tersebut dengan menyampaikan beberapa materi kepada para siswa.

Tidak soal materi akademis, bisa pula dengan materi keterampilan dan pembentukan karakter.

Baca juga: Dinkes DIY Utamakan Nakes dan Tenaga Penunjang Terima Booster Vaksin Covid-19

"Tentunya diharapkan mereka tidak kehabisan materi. Bukan hanya materi pembelajaran, tetapi soal ketrampilan dan karakter," imbuhnya.

Pria yang sekaligus menjabat sebagai Sekrataris Daerah (Sekda) DIY ini juga mempersilakan bagi siswa siswi tingkat akhir, yang hendak melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi dipersilakan melakukan pendalaman materi dengan para guru.

"Untuk ke jenjang atasnya silakan jika ada pendalaman materi. Atau aktivitas lain membuat anak tetap asyik belajar tetapi tidak dipaksakan pelajarannya," pungkasnya. (hda)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved