Tanggap Budaya di TBY Jadi Ruang Ekspresi di Masa Pandemi, Sajikan Paket Program Tiga Kemasan

Program pungkasan tahun 2021, Taman Budaya Yogyakarta (TBY), bakal meluncurkan  paket kemasan 'Tanggap Budaya'.

Editor: ribut raharjo
zoom-inlihat foto Tanggap Budaya di TBY Jadi Ruang Ekspresi di Masa Pandemi, Sajikan Paket Program Tiga Kemasan
Istimewa
Syuting TBY 'Tanggap Budaya Menghadapi Pandemi Corona'.

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Program pungkasan tahun 2021, Taman Budaya Yogyakarta (TBY), bakal meluncurkan  paket kemasan 'Tanggap Budaya'.

Paket program ini, berupa tiga kemasan berupa Talkshow, Dagelan Mataram Mileneal dengan cerita 'Gita Cinta dari Jogja' dan pentas musik campursari.

Tiga kemasan tersebut untuk syuting  dilaksanakan di Concert Hall TBY, penayangan Tanggap Budaya untuk jadwal tayang Talkshow, Minggu, 5 Desember 2021 pukul 19.30, Dagelan, Senin, 6 Desember 2021 pukul 19.30, dan musik Campursari, Selasa, 7 Desember 2021 pukul 19.30. 

Kepala TBY Drs Diah Tutuko Suryandaru menjelaskan,  program 'Tanggap Budaya' ini, di masa pandemi Covid-19 dapat memberi ruang ekspresi berkarya kreatif bagi  pelaku seni Yogya.

Selain itu, juga menjadi media untuk sosialiasi program QRIS (Quick Response Code Indonesia Standart).

“Melalui QRIS ke depan para pelaku seni dapat lebih mudah melakukan transaksi. Sehingga, semua kegiatan transaksi akan lebih cepat,” harap Diah Tutuko. 

Diah Tutuko menambahkan, untuk  kemasan talkshow  bertema 'Tanggap Budaya Menghadapi Bencana Pandemi Corona'  menampilkan  pembicara Nugroho Wahyu Winarno SP MSc (Kepala Bidang Urusan Keistimewaan Paniradya Keistimewaan DIY), Didik Nini Thowok (seniman tari), Nano Asmorodono (seniman ketoprak), Lilik Sugiyarto (seniman musik keyboardis Shaggydog), dipandu oleh Savitri Damayanti, dan Wahyana Giri MC sebagai program manajer.  

Pentas Dagelan Mataram Mileneal memainkan lakon 'Gita Cinta dari Jogja' melibatkan gabungan pelawak Yogya naskah karya Ari Purnomo, disutradarai oleh Gita Gilang,  penata musik Mamik Slamet, supervisor  Marwoto 'Kawer' dan Toelis 'Semero'.

Gelaran musik campursari menampilkan grup campursari 'Asmara Laras' pimpinan Muhammad Al Hasfi, musik puisi dimainkan oleh Liek Suyanto, Daning Hudoyo, Hisyam dan Merith Hindra musik digarap oleh Gaung. Wayang dogeng oleh pedongeng Bagong Soebardjo.

Diah Tutuko mengatakan, tiga segmen acara ini, masyarakat dapat mengakses untuk melihat secara langsung acara yang diproduksi oleh Taman Budaya Yogyakarta, dan dapat merespons dari QRIS atau barcode QRIS yang ditayangkan YouTube tersebut.

“Ini program baru di TBY,  untuk tahun depan tetap bisa dilaksanakan kembali. Masyarakat  untuk bisa  memanfaatkan sebagai salah satu sarana atau media yang dapat memberi kesejahteraan para pelaku seni,” kata Diah Tutuko.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved