Update Berita Gunung Merapi
Semeru Meletus, Begini Kondisi Seputar Gunung Merapi
Gunung Merapi di perbatasan DIY - Jateng, selama enam jam terakhir ini tidak mengeluarkan guguran apapun, termasuk lava pijar maupun awan panas.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Semeru (3.676 mdpl) meletus hebat pada Sabtu (4/12/2021) sore ini.
Gunung api aktif di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang di Jawa Timur ini, mengalami erupsi disertai guguran lava dan awan panas.
Berbeda dengan Gunung Semeru, Gunung Merapi di perbatasan DIY - Jateng, selama enam jam terakhir ini tidak mengeluarkan guguran apapun, termasuk lava pijar maupun awan panas.
Hal ini berdasarkan pengamatan BPPTKG mulai 12.00-18.00 WIB.
Baca juga: Gunung Semeru Meletus, BPPTKG : Gunung Merapi Masih di Level III atau Siaga
Saat ini, kondisi di seputar kawasan lereng Gunung Merapi, di Kaliurang dikabarkan juga masih relatif aman.
"Kaliurang saat ini kondisi normal, aktivitas masyarakat seperti biasa. Wisatawan yang berkunjung cukup ramai juga," kata Kiswanta, Koordinator Sarlinmas wilayah VII Kaliurang, Sabtu.
Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga.
Selama ini telah mengeluarkan lava pijar.
Namun belum menunjukkan tanda-tanda peningkatan, masih relatif aman.
"Merapi (sekarang) masih aman, luncuran lava pijar memang beberapa kali terjadi. Tapi negatip meletus," terang Kiswanta.
Hal ini juga sekaligus menjawab informasi terkini, tentang kondisi seputar gunung Merapi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengatakan, dalam pengamatan selama enam jam oleh BPPTKG mulai 12.00-18.00 WIB, Gunung Merapi tidak mengeluarkan guguran apapun, termasuk lava pijar maupun awan panas.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gunung Semeru Erupsi Hari Ini, Warga Diminta Mengungsi
Secara meteorologi, cuaca mendung dan hujan.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan barat.
Suhu udara 16 - 23 °C, kelembaban udara 70-99 %, dan tekanan udara 568.5-759.9 mmHg.
Volume curah hujan 35 mm per hari. Sementara secara visual, gunung kabut 0-II hingga kabut 0-III.
"Asap kawah tidak teramati," terangnya.
Gempa guguran terjadi sebanyak 31 kali dengan amplitudo 3-35 mm berdurasi 32-185 detik.
Vulkanik Dangkal terjadi 1 kali dengan amplitudo 42 mm berdurasi 8,4 detik.
BPPTKG merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas.
Cakupan potensi bahaya menuju ke sektor tenggara - barat daya sejauh maksimal 3 km, ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Baca juga: UPDATE Daerah Terdampak Erupsi Gunung Semeru dan Radius Bahaya yang Harus Dihindari
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," katanya.
Ia juga meminta agar masyarakat mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan diseputar gunung.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III, kata dia, direkomendasikan untuk dihentikan.
"Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi," kata dia. ( Tribunjogja.com )