KKB Papua Kembali Serang Pos TNI di Suru-suru, Seorang Prajurit Gugur Tertembak
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali melakukan penyerangan di wilayah Distrik Suru-suru pada Jumat (3/12/2021) siang.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Melansir dari rilis Penerangan Kostrad, sebanyak 450 Prajurit Yonif Para Raider 328 Kostrad melaksanakan tradisi Penciuman Bendera Perang yang menandakan telah siap lahir batin untuk manjalankan Penugasan.
Penciuman Bendera perang ini merupakan wujud kebanggaan terhadap satuan yang didasari dengan hati bersih dan jiwa tulus serta menjadi pertanda kesiapan lahir dan batin bagi seluruh prajurit untuk menjalankan tugas yang dipercayakan negara kepada Yonif Para Raider 328 Kostrad.
Seperti diberitakan sebelumnya, satuan yang kini berperan sebagai Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI dari Divisi Infanteri (Divif) I Kostrad ini mendapatkan penghargaan untuk mengemban tugas dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Penyangga Mobile RI-Papua Nugini.
Tak main-main, mereka bakal bertugas di wilayah Papua yang selama ini menjadi basis kuat kelompok teroris bersenjata OPM Papua, yaitu di Kabupaten Intan Jaya.
Sekadar diketahui, melansir dari Wikipedia, Batalyon Infanteri Para Raider 328/Dirgahayu disingkat Yonif Para Raider 328/Dirgahayu adalah batalyon infanteri lintas udara yang berada dibawah kendali Brigif Linud 17/Kujang I, Divisi Infanteri 1/Kostrad.
Yonif Linud ini berdiri pada tanggal 16 Mei 1958 dengan personel dari eks kompi Syiwa I dan II.
Batalyon ini terdiri dari kompi A, B, C, Kompi Markas dan Kompi Bantuan.
Satuan ini bermarkas di Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat. Kekuatan personel lebih kurang 730 anggota.
Batalyon ini masuk ke Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad bersama Yonif Linud 305/Tengkorak dan Yonif Linud 330/Tri Dharma.
Prestasi batalyon ini antara lain menangkap Kartosuwiryo tanggal 4 Juli 1962 di Gunung Geber, Majalaya oleh Kompi C Yon 328 Kujang II/Siliwangi di bawah pimpinan Letnan Dua Suhanda.
Baca juga: Tahu Kedatangan Pasukan TNI Polri, KKB Papua di Suru-suru Lari Tunggang Langgang ke Hutan
OPM Tolak Gencatan Senjata
Sebelumnya, Mabes Polri melalui Kadiv Humas Irjen Argo Yuwono mengajak pihak Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk gencatan sejata lalu berdialog.
Hal itu dilakukan demi mencari solusi terkait penyelesaikan konflik di Papua.
Namun, ajakan itu pun ditolak mentah-mentah oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) .
Demikian juga ajakan komunikasi dengan seorang kepala daerah.
Melansir dari Surya, OPM meminta dialog dilakukan langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).