Kronologi Bentrokan Taliban dengan Tentara Iran di Desa Shaghalak yang Dipicu Kesalahpahaman
Militan Taliban dan militer Iran terlibat bentrok di wilayah perbatasan Afghanistan-Iran.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, TEHERAN - Militan Taliban dan militer Iran terlibat bentrok di wilayah perbatasan Afghanistan-Iran.
Insiden saling tembak tersebut terjadi di desa Shaghalak di daerah Hirmand.
Bentrokan tersebut disebut tidak menimbulkan korban dan hanya sebuah kesalahpahaman saja.
Bentrok antara milisi Taliban dangan militer Iran tersebut sempat melibatkan persenjataan berat.
Iran yang mendapatkan serangan membalasnya dengan menembakan peluru artileri.
Dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com yang melansir Al Jazeera, bentrokan antara militan Taliban dengan tentara Iran ini terjadi karena sejumlah petani dari Iran melewati tembok yang ada di perbatasan antara Iran dan Afghanistan.
Para petani tersebut sebenarnya masih berada di wilayah Iran.
Namun pasukan Taliban melepaskan tembakan mengira perbatasannya telah dilanggar.
“Pertempuran telah berakhir dan pihak berwenang Iran sedang mendiskusikan situasi dengan Taliban,” tambah laporan itu.
Kemudian pada Rabu (1/12/2021), juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "kesalahpahaman antara penduduk perbatasan" telah menyebabkan pertempuran, tanpa menyebut nama Taliban.
Baca juga: Presiden Jokowi Dorong Taliban Penuhi Janjinya Soal Pemenuhan Hak Perempuan di Afghanistan
Baca juga: Rusia Pertimbangkan Hapus Taliban dari Daftar Kelompok Teroris
'Kontrol penuh'
Sebuah video konon menunjukkan pasukan Taliban di dalam pos militer permanen Iran, dengan laporan mengeklaim beberapa pasukan perbatasan ditangkap.
Tasnim membantah penyitaan fasilitas apa pun, tetapi mengatakan "beberapa rekaman yang diterbitkan adalah kondisi saat-saat awal pertempuran, dan pasukan perbatasan sekarang memiliki kendali penuh atas perbatasan negara".
Tetapi sebuah laporan oleh situs berita semi-resmi Fars, yang juga memiliki hubungan dengan IRGC, tidak menyebutkan Taliban, mengatakan penyelundup mungkin bersalah.
Dikatakan tidak ada korban jiwa dan daerah itu sekarang tenang.
Mohammad Marashi, Wakil Keamanan untuk gubernur Sistan dan Baluchestan, mengatakan kepada televisi pemerintah Iran bahwa bentrokan itu tidak serius, tidak menimbulkan kerugian pada personel atau properti, dan telah berakhir.
Dia menyebut pasukan Taliban sebagai penghasutnya.
Iran belum secara resmi mengakui Taliban sejak kelompok itu dengan cepat menguasai negara tetangga Afghanistan, setelah penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) pada Agustus.
Para pejabat Iran berulang kali mengatakan pengakuan itu akan bergantung pada pembentukan pemerintah "inklusif" di Afghanistan.
Tetapi negara itu telah meminta AS mencabut sanksinya terhadap Taliban untuk memadamkan masalah kemanusiaan.
Pada pertengahan November, Hassan Kazemi-Qomi, perwakilan khusus Iran di Afghanistan, memimpin delegasi Iran untuk kunjungan resmi ke negara itu guna mengadakan pembicaraan.
Dia bertemu dengan beberapa pejabat Taliban untuk membahas ekonomi negara, geopolitik kawasan, dan masalah keamanan.
Pada akhir Oktober, Iran menjadi tuan rumah pertemuan negara tetangga plus Rusia di Teheran, namun pejabat Taliban tidak diundang. (*)