Bisakah Robot dengan Kecerdasan Buatan Menggantikan ASN?
Robot kecerdasan buatan atau artificial intelligence(AI) bakal menggantikan kerja dari Aparatur Sipil Negara (ASN).
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
Selain itu, dia menambahkan, juga ada grand design yakni akan dilakukan revisi Undang-undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). "Di situ memang belum ada, harus ada reward and punishment. Jadi, sekarang pemerintah dan DPR abai terhadap pembinaan untuk mendorong PNS lebih berinovasi, lebih memunculkan kinerja bagus, sehingga melakukan perubahan dengan revisi UU tentang ASN," pungkasnya.
Curhat ASN
Toha salah satu ASN yang bertugas di sebuah badan mengaku setuju-setuju saja apabila nantinya ASN diganti dengan robot kecerdasan buatan alias artifial intelligence(AI). Menurutnya hal itu sebagai sebuah adaptasi di era digital saat ini.
"Kalau menurut aku sih itu bagus sebagai adaptasi di era digitalisasi," ujar Toha.
Namun ia meyakini tidak semua bidang pekerjaan harus digantikan dengan robot. Ada beberapa pekerjaan yang katanya masih harus ditangani dengan sumber daya manusia.
Menurut Toha, masyarakat yang butuh pelayanan di luar sana berbeda-beda. Tentunya lanjut dia tidak semua ASN harus diganti dengan robot saat melakukan pelayanan.
"Intinya dilihat dulu yang mau pakai robot di sektor mana. Kalau mencetak kartu mungkin pakai robot okelah tapi untuk pelayanan masyarakat kayanya tetap harus pakai pegawai, karena kualitas masyarakat yang memerlukan pelayanan kan berbeda-beda , tidak semua orang mengerti digitalisasi. Saya yakin robot tidak bisa menyentuh sampai sektor bawah, emangnya robot bisa kasih sambutan seperti pak lurah," kata Toha.
Lusy, salah satu ASN di sebuah kementerian di Jakarta mengaku baru mengetahui kabar mengenai rencana ASN bakal diganti dengan robot kecerdasan buatan alias artificial intelligence(AI). “Memang iya ya, baru tahu,” kata dia.
Menurutnya, hal tersebut bagus-bagus saja asalkan pergantiannya tepat di bidang pekerjaan yang memang membutuhkan teknologi digital. Apalagi selama pandemi, teknologi digital memang sangat diperlukan sekali.
“Ya bagus-bagus saja sih, selama demi meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” kata dia. (Tribun Network/van/kps/wly)