Headline

Pemda DIY Menimbang Opsi Tutup PTM Sikapi Kasus Covid-19 yang Terus Bemunculan

Kalau masih ada penambahan sangat mungkin kita akan off lagi. Karena kalau ini terjadi terus, yang kemarin positif dewasa sekarang bisa jadi anak-anak

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
DIKAJI ULANG - Pelajar SD Negeri Piyaman 2 Wonosari Gunungkidul saat pelaksanaan PTM beberapa waktu lalu. 

Di sisi lain, Aji mengkhawatirkan bila OTG menulari kelompok rentan seperti warga lanjut usia. Aji pun meminta kepada gugus tugas Covid-19 di satuan pendidikan untuk melakukan pengawasan terhadap siswa yang menjalani isolasi di rumah. Satgas perlu memastikan apakah kediaman pasien memang layak untuk dijadikan tempat isolasi.

"Karena mereka OTG itu rata-rata isolasi mandiri. Tapi kalau memang di rumah tidak memungkinkan kita sudah siapkan selter. Kita minta satgas sekolah harus koordinasi apakah di rumah (pasien) sudah sesuai standar," bebernya.

Periksa

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya mengaku belum bisa merinci total siswa maupun guru di DIY yang terpapar Covid-19. Sebab hingga saat ini, proses pemeriksaan masih terus berlangsung.

Dari hasil pemeriksaan sementara, di Kabupaten Kulon Progo dari tes acak yang digencarkan 10-17 November 2021 dan menyasar 2.221 siswa ditemukan 94 siswa dari 54 sekolah berbagai jenjang yang positif.

Kemudian di Kabupaten Bantul, dari tes acak yang berlangsung pada 16-22 November 2021, ditemukan 46 siswa dan guru positif Covid-19.

Sedangkan di Kabupaten Sleman, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta penyelenggaraan tes acak masih terus berlangsung. "Baru kita kumpulkan datanya,” jelas Didik, Jumat (26/11/2021).

Disinggung kelanjutan kebijakan PTM ke depannya, Didik belum bisa memberi kepastian. Pihaknya masih menunggu hasil skrining warga sekolah yang digelar di seluruh kabupaten/kota. Hasil tes tersebut akan menentukan langkah yang akan diambil Pemda DIY ke depannya.

Didik mengatakan, saat ini tes acak digencarkan di semua jenjang sekolah. Dari 10 persen sekolah yang dites acak, ada satu sekolah yang positivity rate-nya di atas 5 persen. Artinya, sebagian besar temuan kasus di sekolah masih berada di bawah 5 persen.

Adapun jika ada sekolah yang positivity rate-nya di atas 5 persen maka akan dilakukan penutupan. "Rata-rata mereka tanpa gejala. Makannya itu kita lihat per kasus. Oh, misalnya di sekolah ini cukup banyak mungkin sementara ditutup dulu sekolah itu," tuturnya.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, meminta evaluasi PTM bisa segera dilakukan meski siswa sangat membutuhkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah. Perlu kehati-hatian yang ekstra selama PTM dalam menerapkan prokes. "Syarat vaksin pun bisa digencarkan terus untuk PTM. Harapan kami sih sangat-sangat dibatasi untuk PTM itu," imbuhnya.

Update kasus

Jumlah orang yang terinfeksi virus Corona di DIY pada Jumat (26/11) dilaporkan bertambah sebanyak 33 kasus. Dengan penambahan itu maka total kasus terkonfirmasi di wilayah ini menjadi 156.639 kasus.

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengatakan, penambahan kasus baru mayoritas diperoleh dari upaya tracing kontak kasus positif yakni berjumlah 29 kasus. Kemudian sisanya sebanyak 4 kasus diperoleh dari hasil periksa mandiri.

"Distribusi kasus terkonfirmasi Covid-19 menurut domisili wilayah kabupaten dan kota adalah Kota Yogyakarta 3 kasus, Bantul 3 kasus, Kulon Progo 3 kasus, Gunungkidul 20 kasus, dan Sleman 4 kasus," terang Berty.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved