Sambut Generasi Emas 2045, MPR RI Dorong Milenial Ikut Andil Melestarikan Nilai Pancasila
Kalangan MPR RI berharap organisasi kepemudaan Pemuda Muhammadiyah bisa berperan aktif untuk melestarikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kalangan MPR RI berharap organisasi kepemudaan Pemuda Muhammadiyah bisa berperan aktif untuk melestarikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
Bukan tanpa alasan, sebagai milenial, mereka merupakan calon penerus bangsa.
Anggota MPR RI Fraksi PAN dari Dapil DIY, Ibnu Mahmud Bilalludin dalam agenda sosialisasi 4 pilar kebangsaan, di Kota Yogyakarta, Selasa (23/11/2021), mengatakan, upaya tersebut, menjadi bagian dari persiapan menyambut generasi emas 100 tahun Indonesia di 2045.
Baca juga: Aturan Rinci PPKM Level 3 Serentak di Seluruh Wilayah, Berlaku Saat Nataru 24 Desember - 2 Januari
"Pemuda kan sebagai penerus bangsa. Terdengar klise, namun itu yang terjadi. Satu hal yang tak bisa kita lawan, adalah umur. Siapapun itu, ya," terangnya.
"Generasi berganti, berubah, dan harus disiapkan. Tidak otomatis, harus di-enginering, agar bangsa ini tetap kuat, dengan nilai-nilai Pancasila. Nah, Pemuda Muhammadiyah harus berperan akif di sini," tambah Ibnu.
Sementara Wakil Ketua DPRD DI Yogyakarta, Suharwanta yang didapuk sebagai pembicara dalam agenda tersebut, menyampaikan, pada 2045 mendatang, Indonesia harus sudah keluar dari berbagai problematika dasar. Mulai pendidikan, kesehatan, maupun korupsi.
"Itu harus kita selesaikan, ya. Saya kira, kita semua harus menyadarinya, bergerak maju, dan bersatu padu untuk membangun bersama Indonesia," katanya.
Baca juga: Sebanyak 169 Orang Berpartisipasi untuk Gelar Duta Museum DIY 2022
Karena itu, politisi PAN tersebut menegaskan, keributan mengenai ideologi bangsa, serta empat pilar kebangsaan, tidak perlu terjadi.
Sebab, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika telah final sebagai landasan yang disepakati seluruh komponen bangsa.
"Jadi, tak perlu diperdebatkan, tapi isi agar pembangunan lebih cepat. Ini tidak mudah, karena godaan ideologi dari bermacam bentuk ada di antara kita. Tapi, dengan kita mengingat ruh perjuangan bersama, maka kita bisa menyadarinya," tegas Harwanta. (aka)