Banyak Bus yang Belum Gunakan Aplikasi Peduli Jogja, Dishub Kota Yogya Gencarkan Sosialisasi
Setiap bus yang akan masuk ke Kota Yogya harus menjalani pemeriksaan di Terminal Giwangan sebelum menuju ke dalam kota.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Perhubungan terus melakukan sosialisasi aplikasi Peduli Jogja terhadap sopir bus yang masuk ke Kota Yogyakarta.
Setiap bus yang akan masuk ke Kota Yogya harus menjalani pemeriksaan di Terminal Giwangan sebelum menuju ke dalam kota.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho mengatakan bus yang masuk ke Kota Yogyakarta wajib menjalani pemeriksaan di Terminal Giwangan.
Setelah dianggap memenuhi syarat, maka petugas akan memberikan stiker.
Bus yang tidak memiliki stiker tidak diperbolehkan parkir di tempat khusus parkir di Kota Yogyakarta.
"Sampai saat ini one gate system masih berlaku. Bus yang tidak memiliki stiker tidak boleh parkir. Sejauh ini belum ada bus yang nekat pakir,"katanya, Senin (22/11/2021).
Ia mengungkapkan saat ini aplikasi Peduli Jogja sudah bisa diunduh, sehingga armada yang masuk Kota Yogyakarta hanya perlu memindai QRcode.
Baca juga: One Gate System Akan Terintegrasi Dengan Aplikasi Peduli Jogja
Baca juga: Skrining Pengunjung Malioboro, Pemkot Yogya Sinkronkan Aplikasi Sugeng Rawuh dan PeduliLindungi
Dengan demikian, proses pengecekan jauh lebih efektif dan efisien.
Meski menggunakan aplikasi,ia memastikan armada yang masuk tetap memenuhi syarat. Sehingga wisatawan yang masuk dipastikan sehat, dan aktivitas pariwisata serta ekonomi bisa berjalan lancar.
"Jadi nanti dari daerah asal sudah mengisi form dulu. Kalau sudah memenuhi syarat tentu akan dapat QR code, nanti tinggal tap saja. Kalau begitu kan lebih efektif dan efisien, tidak perlu banyak petugas,"ungkapnya.
"Kami kan juga punya keterbatasan petugas. Makanya dengan aplikasi ini diharapkan lebih efektif, sehingga petugas bisa dialihkan ke tugas yang lain,"sambungnya.
Saat ini sudah ada beberapa bus yang memanfaatkan aplikasi Peduli Jogja. Namun masih banyak pula bus yang masih secara manual.
"Ya mix, ada yang pakai aplikasi ada yang secara manual. Kami sosialisasikan terus,"imbuhnya. (Tribunjogja)