Update Berita Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 19 November 2021, Guguran Lava Meluncur 3 Kali ke Barat Daya Pagi Ini
Gunung Merapi mengeluarkan 3 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1 Km ke barat daya mulai pukul 00.00-06.00, Jumat (19/11/2021).
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM - Gunung Merapi mengeluarkan 3 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1 Km ke barat daya.
Hal tersebut terlihat dari pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), mulai pukul 00.00-06.00, Jumat (19/11/2021).
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.
Angin bertiup lemah ke arah barat.
Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 17 November 2021: Keluarkan 22 Kali Guguran Lava Pijar 2 Km ke Barat Daya
Suhu udara 13.5-21 °C, kelembaban udara 78-98 %, dan tekanan udara 625.5-717.8 mmHg.
“Gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 400-450 m di atas puncak kawah,” katanya.
Gempa guguran terjadi sebanyak 30 kali dengan amplitudo 3-14 mm berdurasi 51,8-148,8 detik.
Hembusan terjadi sebanyak 10 kali dengan amplitudo 2-5 mm berdurasi 15,9-30,3 detik.
Gempa hybrid/fase banyak terjadi sebanyak 3 kali dengan amplitudo 2-3 mm, S-P 0,2-0,3 detik berdurasi 8-9,4 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga,” tambahnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.
Cakupan potensi sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Baca juga: Merapi Luncurkan Lava Pijar, Berikut Hasil Pengamatan BPPTKG Yogyakarta Selama Enam
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tambahnya. ( Tribunjogja.com )