‎Pemkab Bantul Mulai Gelar Swab PCR Acak ke Sekolah-sekolah

Dinas Kesehatan Bantul bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul mulai melaksanakan tes swab PCR secara acak kepada warga

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Kesehatan Bantul bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul mulai melaksanakan tes swab PCR secara acak kepada warga sekolah dari SD hingga SMA/SMK sederajat pada Selasa (16/11/2021).  

Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo yang juga sebagai Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul menyatakan bahwa kegiatan ini yang dilakukan berupa survei terkait pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah-sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka.

Selain survey tersebut, juga akan dilakukan swab PCR secara acak kepada sekitar 1.700 siswa SD hingga SMA sederajat serta guru di Kabupaten Bantul.

Baca juga: Sebanyak 56 Lurah Terpilih di Gunungkidul Akan Dilantik 17 Desember Mendatang

"Swab acak ini bagian untuk melakukan testimoni sekaligus melakukan upaya agar teman-teman sangat hati-hati untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka dan tetap menjaga protokol kesehatan, itu yang wajib," ujarnya,  

Adapun Tes swab PCR acak yang akan dilaksanakan mulai tanggal 16-22 November 2021. Dan untuk hari pertama yakni Selasa (16/11/2021) menyasar kepada siswa dan guru Sekolah Dasar, selanjutnya pada hari kedua, Rabu (17/11/2021) menyasar kepada warga sekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat, pada hari ketiga, Kamis (18/11/2021) dan Senin (22/11/2021) menyasar kepada warga sekolah di tingkat SMA/SMK sederajat.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul, dr. Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan bahwa swab PCR acak p ini menyasar  33 SD-SMP sederajat, 23 sekolah SMA/SMK sederajat di Kabupaten Bantul.

Sementara pelaksanaan swab PCR dilakukan oleh tenaga kesehatan dari puskesmas di wilayahnya masing-masing.

"Yang di swab acak tidak hanya siswa namun juga guru dan karyawan sekolah yang juga dipilih secara acak," ungkapnya.

Dalam kegiatan ini, pihaknya akan mengusahakan hasil swab dapat keluar dalam waktu satu hari. Ketika ada warga sekolah yang dinyatakan positif Covid-19 maka akan dilakukan tracing kontak erat kemudian dilakukan swab PCR dan jika hasilnya positif akan langsung ditangani dan yang bersangkutan harus menjalani isolasi.

"Kalau ada siswa yang positif apakah sekolah akan ditutup sementara, hal tersebut bukan kewenangan kita namun ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga," ujarnya.

Baca juga: Dukung Usulan 1 Maret Jadi Besar Nasional, Menkopolhukam: Peristiwa 6 Jam Manfaatnya 75 Tahun

Sementara itu Kepala Sekolah SDN Daleman, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan sebanyak 11 siswa dan dua orang guru yang dipilih secara acak untuk menjalani swab PCR.

"Kami menyiapkan 11 siswa dan dua orang guru untuk melaksanakan swab PCR secara acak. Kebetulan untuk hari ini siswa yang masuk kelas 3 dan kelas 4. Sedangkan untuk guru dan karyawan masuk semua,"

Dalam kesempatan itu ia mengungkapkan bahwa sejak pandemi berlangsung hingga pelaksanaan PTM sejak beberapa bulan lalu, tidak ada warga sekolah yang terpapar Covid-19. Pihaknya justru mengapresiasi dan mendukung dengan adanya program swab acak tersebut. Ia berharap, dari swab acak ini tidak ditemukan warga sekolah yang terpapar Covid-19.  

"Kami justru senang jadi sekolah untuk tempat swab PCR secara acak. Kalau hasilnya negatif tentu kami semakin percaya diri menggelar PTM," tandasnya. (nto)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved