Respon Atas Insiden Mie Gacoan di Kotabaru, Wawali Kota Yogyakarta : Perbaiki Sistem Antrean

Pemkot Yogyakarta turut menyoroti insiden penggerudukan outlet Mie Gacoan Kotabaru, Gondokusuman oleh ratusan driver ojek online

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
Screnshoot Instagram @jogja_ig
Kericuhan di Outlet Mie Gacoan Kotabaru 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta turut menyoroti insiden penggerudukan outlet Mie Gacoan Kotabaru, Gondokusuman oleh ratusan driver ojek online, Sabtu (13/11/21) malam.

Buruknya sistem pengelolaan antrean, disebut jadi biang keladi masalah. 

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, preseden kurang baik tersebut seharusnya mampu menjadi pelajaran bagi para pengelola restoran. Khususnya, yang melayani pembelian online, maupun offline. 

"Kita minta seluruh tenan, atau mitra pembelian makanan semacam itu, agar mengelola antrean lebih baik, supaya tidak menimbulkan persoalan pada urutan, dan segala macam seperti itu ya," ujarnya, Minggu (14/11/2021). 

Heroe mengungkapkan, dampak dari kejadian tersebut jelas merugikan dua belah pihak.

Di sisi restoran, mereka untuk sementara waktu tidak dapat beroperasi, lantaran harus memperbaiki fasilitas, maupun sistem.

Sedangkan para driver, praktis tidak dapat pick up pesanan. 

"Kalau keduanya tidak bersinergi kan itu sama-sama rugi sebenarnya. Jadi, semoga bisa kembali normal, dan dalam waktu dekat bisa beroperasi lagi," jelasnya. 

Baca juga: Ratusan Driver Ojek Online Geruduk Outlet Mie Gacoan Kotabaru, Ini Penjelasan Polsek Gondokusuman 

"Dari manajemen Mie Gacoan pun bersedia memperbaiki sistem antreannya. Agar kedepannya, antrean pembeli itu, bisa lebih dikendalikan lagi," imbuh Heroe. 

Walau begitu, orang nomor dua di kota pelajar tersebut memastikan, permasalahan antara driver ojek online, dan karyawan, atau menejemen Mie Gacoan Kotabaru ini sudah selesai.

Menurutnya, setelah menjalani mediasi dua pihak sepakat damai, dan tidak memperpanjang. 

"Teman-teman Polsek, Koramil, dan Kemantren itu sudah menyelesaikan. Setelah didalami bareng-bareng, ternyata kan tidak ada penganiayaan. Hanya emosi, karena orang-orang yang sama-sama capek saja sebenarnya. Jadi, langsung selesai saat itu juga," tandasnya 

Oleh sebab itu, Heroe menyayangkan unggahan sejumlah orang di media sosial, karena dibumbui caption yang tak selaras dengan kondisi di lapangan. Menurutnya, hal tersebut, jelas sudah menjurus provokasi. 

"Itu kan jadi masalah karena diviralkan dengan caption-nya yang tidak sesuai konteks, sehingga mengakibatkan orang-orang berkumpul malam hari itu. Tapi, langsung selesai, semua harus menahan diri," katanya. (Tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved