Pembelajaran Tatap Muka di Satu SD di Kasihan Bantul Dihentikan Setelah 8 Orang Terpapar Covid-19
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) salah satu SD di Kapanewon Kasihan Bantul.
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) salah satu SD di Kapanewon Kasihan Bantul.
Penutupan sementara itu dilakukan setelah terjadi penularan Covid-19 di lingkungan sekolah tersebut.
Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko menuturkan bahwa virus corona ditularkan seorang guru yang sebelumnya terpapar Covid-19.
Ia mengungkapkan bahwa sebelumnya, guru yang tinggal di Piyungan tersebut tertular dari orang tuanya.
Baca juga: Setahun Status Siaga Merapi, Warga Tegalmulyo Klaten Tetap Waspada
"Ada guru yang rumahnya di Piyungan, orang tuanya akan pentas gamelan di kraton, dan harus di tes dulu, ternyata positif, dan guru itu juga positif," ungkapnya, Selasa (9/11/2021).
Dari hasil tersebut, tenaga kesehatan dari puskesmas lantas melakukan tracing kepada sekitar 80 warga sekolah termasuk seluruh siswa dan guru di sana.
Dari hasil tracing dan testing yang dilakukan, terungkap ada 8 warga sekolah yang positif Covid-19.
"Waktu itu ada 8 yang positif akhirnya kita nyatakan ditutup. Penutupan dilakukan pada hari Jumat pekan lalu," tuturnya.
Namun demikian, Isdarmoko mengatakan bahwa tidak semua yang positif itu tertular dari guru tersebut.
Pasalnya ada anak yang sudah dua minggu tidak masuk sekolah, namun saat dilakukan tracing di sekolah, anak tersebut juga dinyatakan positif.
"Ada seorang anak, tidak pernah masuk, tapi saat PTM ikut di-PCR, ternyata hasilnya positif, padahal dia dua minggu tidak masuk. berarti tidak ketularan dari guru itu," urainya.
Baca juga: Polisi Amankan Ribuan Butir Obat Berbahaya yang Diedarkan Guru di Sleman Bersama Pacarnya
Adapun ia menerangkan, penutupan sekolah dilakukan selama dua pekan dan selama itu dilakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Lebih lanjut, sebagai antisipasi penularan Covid-19 di lingkup sekolah, Isdarmoko mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul untuk melakukan swab PCR secara acak mulai pekan depan. Terkait teknis, nanti akan melibatkan puskesmas di setiap kapanewon.
"Di Bantul sudah koordinasi sekolah-sekolah setiap kapanewon ada 17 Kapanewon yang akan diambil sampel dari SD, MI, SMP, Mts, SMA, SMK, MA. Untuk sampling kayaknya mulai tanggal 16 (November), teknisnya tidak semua (murid di swab PCR) nanti berdasarkan teori sampling dari Dinas Kesehatan," tandasnya. (nto)
