Setahun Status Siaga Merapi, Warga Tegalmulyo Klaten Tetap Waspada

Satu tahun sudah Gunung Merapi berstatus siaga. Aktivitas gunung pun masih fluktuatif. Warga diminta untuk tetap berhati-hati dalam mengantisipasi

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Almurfi Syofyan
Visual Gunung Merapi dilihat dari Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Satu tahun sudah Gunung Merapi berstatus siaga. Aktivitas gunung pun masih fluktuatif.

Warga diminta untuk tetap berhati-hati dalam mengantisipasi potensi erupsi Merapi yang masih terjadi.

Status gunung setinggi 2.930 meter di atas permukaan laut (MDPL) itu resmi dinaikan statusnya oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) di Yogyakarta dari waspada ke siaga pada 5 November 2020.

Baca juga: Polisi Amankan Ribuan Butir Obat Berbahaya yang Diedarkan Guru di Sleman Bersama Pacarnya

Meski telah setahun berlalu, aktivitas gunung itu masih sering mengalami erupsi.

Di Kabupaten Klaten, terdapat 3 desa yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi yakni, Desa Balerante, Desa Sidorejo dan Desa Tegalmulyo yang ketiganya masuk wilayah Kecamatan Kemalang.

Seorang warga Desa Tegalmulyo, Purnama mengatakan hingga saat ini warga desa masih selalu waspada dalam beraktivitas sehari-hari, terutama di sekitar KRB III.

"Situasi di Tegalmulyo relatif normal, masyarakat beraktivitas seperti biasa. Tapi masyarakat tetap waspada dari erupsi karena memang hingga saat ini status Merapi masih siaga," ujarnya pada TribunJogja.com, Selasa (9/11/2021).

Menurut Purnama, selain aktivitas warga Tempat Evakuasi Sementara di desa itu juga masih disiagakan untuk antisipasi erupsi Merapi jika datang secara tiba-tiba.

"Tempat evakuasi masih seperti dulu, masih kita siagakan. Hal itu karena status Merapi yang masih siaga," ucap relawan Desa Tegalmulyo itu.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Rujedy mengatakan jika hingga saat ini situasi Merapi di Klaten cukup kondusif, meski demikian warga diminta untuk tetap waspada.

"Setahun ini memang sering terjadi fluktuasi aktivitas Merapi, tapi di Klaten masih cukup kondusif, sebab arah erupsi atau guguran sering ke barat daya dan tidak ke Klaten," ucapnya.

Menurut Rujedy, aktivitas warga di tiga desa yang masuk wilayah KRB III di Klaten tetap dipantau oleh pihaknya setiap hari.

Bahkan, BPBD Klaten juga sering melaksanakan sambang warga tiap malamnya.

Baca juga: Masih Buron, Aparat Kejar Otak Pelaku Pencurian Buku Nikah di Gunungkidul

Ia menjelaskan, untuk Tempat Evakuasi Sementara (TES) di tiga desa hingga sekarang masih disiagakan guna mengantisipasi terjadinya erupsi Merapi.

"Semua bilik yang ada di TES itu masih seperti semula. belum ada yang kita copot. Kasur dan peralatan lainnya juga masih ada, selama status siaga kita masih stand by kan itu," jelasnya.

Kemudian, Rujedy mengimbau warga yang berada di KRB III Merapi Klaten untuk selalu mengikuti informasi resmi dari pemerintah daerah dan jangan termakan hoax terkait status Merapi.

"Pesannya agar selalu waspada dan masyarakat juga mengikuti informasi atau perkembangan merapi melalui saluran resmi," imbuhnya. (Mur)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved