Pengunjung Malioboro Melonjak, Pemkot Yogyakarta Kesulitan Terapkan Aplikasi 'Sugeng Rawuh'
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengalami permasalahan pelik, ketika menerapkan aplikasi 'Sugeng Rawuh' di Kawasan Malioboro
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengalami permasalahan pelik, ketika menerapkan aplikasi 'Sugeng Rawuh' di Kawasan Malioboro sepanjang akhir pekan 6-7 November 2021 lalu.
Melonjaknya jumlah wisatawan diaggap jadi persoalan yang urung teratasi.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, jumlah turis yang berkunjung di Malioboro pada akhir pekan lalu memang mengalami peningkatan sangat signifikan.
Oleh sebab itu, petugas yang sejatinya sudah disiagakan penuh, begitu kewalahan untuk memberi instruksi.
Baca juga: Hampir Seribu Angkutan Wisata Masuk Kota Yogyakarta Dalam 2 Pekan Terakhir
"Nah, Sabtu dan Minggu (pengunjungnya) itu jauh melebihi weekend sebelumnya. Maka saat kita coba terapkan 'Sugeng Rawuh' itu muncul problem, ya, karena antreannya panjang sekali kemarin," cetusnya, Senin (8/11/2021).
Sebagai informasi, 'Sugeng Rawuh' merupakan aplikasi yang dikembangkan Pemkot Yogyakarta untuk melakukan skrining terhadap pengunjung Malioboro, mengingat di titik tersebut belum tersedia QR Code PeduliLindungi.
Selain itu, aplikasi ini berfungsi untuk membatasi waktu kunjungan turis di Malioboro, yang diatur maksimal dua jam.
"Tapi, kemarin banyak yang mau masuk itu baru download, baru mengisi (data diri untuk registrasi), sehingga terjadi antrean panjang, tak tertampung," ujarnya.
Alhasil, pihaknya pun tidak sanggup membendung para wisatawan yang sudah ngebet masuk Malioboro, lantaran kekuatan personel di lapangan juga sangat terbatas.
Tetapi, Heroe menegaskan, selama satu pekan ini, Pemkot bakal mencari jalan agar aplikasi bisa digunakan.
"Yang pertama, tentu kita dorong supaya pengunjung itu sudah menyiapkan aplikasinya sejak di dalam kendaraan, ya. Sebab, penerapannya di lapangan jadi tidak maksimal jika membutuhkan waktu yang lama," katanya.
"Ini kan untuk mengurangi penumpukan. Makanya, saya berharap, minggu besok itu lebih tertib lagi, ada kemajuan lah. Terlebih, sekarang yang datang ke Malioboro, berasal dari berbagai daerah kan," tambah Wawali.
Baca juga: Seorang Guru yang Positif Covid-19 dari Klaster Takziah Nekat Mengajar, 6 Anak Tertular Corona
Lebih lanjut, Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut menandaskan, untuk sampling test swab antigen, serta pemeriksaan status vaksin secara acak bagi turis di Malioboro tetap berjalan normal.
Namun, menurutnya, selaras hasil pemeriksaan, sebagian besar wisatawan memang datang dalam kondisi tervaksin.
"Kita hanya menemukan lima yang belum, dan langsung divaksin di (sentra vaksinasi) Malioboro. Kalau antigen, kita lakukan test terhadap 15 orang pada Sabtu, dan Minggu itu. Hasilnya, semuanya negatif," tandas Heroe.